Awas Merapi! yang Terjadi Pada Stupa Candi Borobudur Jika Tak Ditutup

Antisipasi hujan abu yang berdampak pada pelapukan batu

Semarang, IDN Times -  Gunung Merapi saat ini berada pada status siaga atau level III. Dari kondisi tersebut Balai Konservasi Borobudur (BKB) melakukan penutupan sebagian lorong dan puluhan stupa dari situs bersejarang itu untuk mengantisipasi hujan abu jika terjadi erupsi Gunung Merapi.

1. Sebanyak 56 stupa di Candi Borobudur ditutup terpal

Awas Merapi! yang Terjadi Pada Stupa Candi Borobudur Jika Tak DitutupANTARA FOTO/Anis Efizudin

Pamong Budaya Ahli Madya BKB, Yudi Suhartono mengatakan, sebanyak 56 stupa di lantai 8 dan 9 dan lorong di lantai 3, 4, 5 dan 6 telah ditutup terpal (terpaulin).

‘’Kami sudah menutup terpal dengan terpaulin, yakni lantai 8 ada 32 stupa dan di lantai 9 ada 24 stupa. Sedangkan, di lantai 10 terdapat 16 stupa dan stupa induk belum ditutup terpaulin,’’ ungkapnya melansir dari Antara, Rabu (25/11/2020).

Baca Juga: 630 Warga Boyolali di Kawasan Rawan Bencana Erupsi Merapi Mengungsi

2. Penutupan dilakukan karena khawatir abu masuk dan menyulitkan saat pembersihan

Awas Merapi! yang Terjadi Pada Stupa Candi Borobudur Jika Tak DitutupANTARA FOTO/Anis Efizudin

Alasan Balai Konservasi Borobudur terpaksa menutup lantai candi dengan terpal, karena khawatir abu masuk di saluran air dan akan menyulitkan saat pembersihan. Demikian juga penutupan di stupa candi, karena ada lubang-lubang dan jika abu masuk maka menyulitkan dalam pembersihan.

"Penutupan stupa dan lorong candi sebagai upaya mitigasi bencana Merapi terhadap bangunan candi untuk meminimalisasi dampak bahaya abu vulkanik terhadap batuan candi, yakni pelapukan," kata Yudi.

Kini lantai lorong Candi Borobudur yang ditutup terpal dengan warna beragam tersebut saat terkena sinar matahari memantulkan cahaya di dinding candi sesuai warna terpal. Sehingga, jika dilihat dari kejauhan seolah dinding candi dicat.

3. Sifat asam abu vulkanik bisa merusak batu candi

Awas Merapi! yang Terjadi Pada Stupa Candi Borobudur Jika Tak DitutupANTARA FOTO/Anis Efizudin

‘’Penutupan stupa dan lorong dengan terpaulin tersebut dilakukan karena kami belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi 2010 dan Gunung Kelud 2014 yang mengeluarkan abu vulkanik sampai Candi Borobudur,’’ tuturnya.

Menurut dia, abu vulkanik yang bersifat asam tersebut dapat merusak batu candi. Batu akan menjadi lapuk kalau dibiarkan terus-menerus. ‘’Pengalaman itu yang membuat kita melakukan penutupan lorong dan stupa candi," tandasnya.

Baca Juga: Saat Terdengar Suara Melengking Warga Harus Turun Dari Gunung Merapi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya