5 Fakta Chat WA Peserta Vaksinasi Diminta Tunjukkan Bagian Intim     

Pengirim pesan ternyata teman korban

Boyolali, IDN Times - Kabar viral adanya petugas Puskesmas Teras, Boyolali mengirim pesan meminta peserta vaksinasi menunjukkan foto organ intim akhirnya terungkap.

Aparat kepolisian dari Polres Boyolali berhasil mengungkap pihak yang mengirimkan pesan tersebut. Terungkap chat mesum yang sempat menghebohkan media sosial tersebut ternyata hanyalah prank.

Baca Juga: Lokasi Vaksinasi di Gerai Vaksin Polres Boyolali Cukup Tunjukkan KTP

1. Pesan WhatsApp permintaan menunjukkan foto organ intim dikirim orang yang mengaku petugas Puskesmas

5 Fakta Chat WA Peserta Vaksinasi Diminta Tunjukkan Bagian Intim     Unsplash/Christian Wiediger

Kabar adanya pesan kepada peserta vaksinasi untuk menunjukkan organ intim tersebut sebelumnya viral di media sosial. Pesan itu berisi permintaan menunjukkan foto organ intim peserta vaksinasi dengan alasan pemeriksaan kesehatan.

Namun ternyata, setelah ditelusuri pihak berwajib, oknum tersebut bukan petugas Puskesmas Teras melainkan rekan kerja peserta vaksinasi.

2. Pelaku mengakui sendiri kepada korban

5 Fakta Chat WA Peserta Vaksinasi Diminta Tunjukkan Bagian Intim     Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaur Bin Ops) Satuan Reserse dan Kriminal Polres Boyolali, Iptu Wikan Sri Kadiyono. (boyolali.go.id)

Kapolres Boyolali melalui Kepala Urusan Pembinaan Operasional (Kaur Bin Ops) Satuan Reserse dan Kriminal Polres Boyolali, Iptu Wikan Sri Kadiyono menjelaskan bahwa pelaku pengirim pesan singkat tersebut sudah diketahui berdasarkan informasi dari peserta vaksinasi.

"Yang mengirim WA ke peserta vaksin tersebut ternyata adalah pelaku teman kerja peserta vaksin." ujarnya.

3. Motif pelaku mengirimkan pesan yakni bercanda

5 Fakta Chat WA Peserta Vaksinasi Diminta Tunjukkan Bagian Intim     Ilustrasi Bercanda (IDN Times/Sukma Shakti)

Wikan membantah data peserta vaksin bocor, pelaku mendapatkan nomor kontak korban karena keduanya memang berteman."Sehingga data peserta vaksin itu dijamin aman, karena yang mengirimkan informasi atau yang ngeprank menghubungi peserta vaksin tersebut bukan merupakan pihak Dinkes maupun Puskesmas, melainkan dari teman peserta vaksin sendiri, sehingga peserta vaksin itu nomernya juga dimiliki oleh temannya yang ngeprank." lanjutnya.

Disinggung mengenai motif pelaku, Wikan mengatakan bahwa pelaku hanya berniat bercanda, sehingga masalah diselesaikan secara kekeluargaan.

"Peserta vaksin tersebut datang ke Polres juga tidak membuat laporan, dan kebetulan dari mereka juga saling mengenal, sehingga kita pertemukan dan diselesaikan secara kekeluargaan," katanya.

4. Pelaku tak menyangka becandaannya jadi viral

5 Fakta Chat WA Peserta Vaksinasi Diminta Tunjukkan Bagian Intim     google

Sementara itu, pelaku pengirim pesan singkat Nano, warga Sukoharjo, mengaku melakukan hal tersebut awalnya hanya berniat untuk bercanda karena merasa dekat dengan peserta vaksin, namun tidak menyangka akan menjadi viral.

"Saya benar-benar minta maaf ke Ibu Titik Fauziati sebagai kepala puskesmas dan jajarannya, yang dengan kondisi seperti ini sehingga nama baiknya menjadi tercemar. Saya minta maaf dan saya tidak akan mengulangi perbuatan itu lagi. Sebenarnya itu hanya gojekan saja tapi itu menjadi viral dan tidak terkontrol," ungkap Nano.

5. Hal sepele namun mencemarkan nama baik Puskesmas

5 Fakta Chat WA Peserta Vaksinasi Diminta Tunjukkan Bagian Intim     Ilustrasi dugaan pencemaran nama baik (suduthukum.com)

Kasubbag Tata Usaha Puskesmas Teras Gati Purwaningsih Aminah, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada jajaran Polres Boyolali yang sudah memfasilitasi mediasi terkait sehingga bisa meluruskan berita viral tersebut.

Selanjutnya pihaknya berharap agar kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi, mengingat jajaran layanan kesehatan pada masa pandemik COVID-19 ini benar-benar perlu konsentrasi untuk fokus bekerja.

"Kami sebagai puskesmas, sebagai pelayan masyarakat juga mengucapkan terimakasih, bahwasanya hal-hal sepertinya sepele tapi sangat buruk mencemarkan nama baik puskesmas, sudah bisa teratasi," tandas Gati.

Baca Juga: Imbauan Lucu Pedagang di Boyolali Soal Aturan Makan di Tempat 20 Menit

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya