Warga Wadas ke Ganjar, 'Kami Takut Pak, Kasihan Anak Saya Masih Kecil'

Masyarakat masih trauma dan ketakutan

Purworejo, IDN Times - Trauma dan ketakutan masih dirasakan oleh warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, pasca penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Kepolisian mengamankan setidaknya 64 orang warga pada bentrok pengukuran lahan lokasi penambangan kuari untuk pembangunan bendungan Bener.

Pihak kepolisian mengaku tindakan yang dilakukan mereka mengerahkan personel untuk mendampingi pengukuran yang dilakukan pihak BPN. Selain itu juga pengamanan adanya bentrok antara warga yang pro dan kontra pengukuran lahan.   

Minggu (13/2/2022) Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang ke Desa Wadas untuk kembali meminta maaf ke warga. Pada kesempatan tersebut warga mengaku masih trauma dengan peristiwa penangkapan warga oleh aparat kepolisian.

Baca Juga: Tokoh NU Minta Ganjar Hentikan Rencana Penambangan di Wadas 

1. Warga mengurung diri di rumah masih ketakutan lihat polisi

Warga Wadas ke Ganjar, 'Kami Takut Pak, Kasihan Anak Saya Masih Kecil'Warga beraktivitas di sekitar rumahnya di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022) (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Warga mengaku meski telah dilepaskan namun hingga kemarin masih merasa ketakutan dengan tindakan yang dilakukan oleh aparat keamanan.

"Kami takut Pak, suami saya ditangkap tanpa tahu masalahnya. Sekarang di rumah dan kalau lihat polisi atau pria asing berbaju hitam jadi ketakutan. Setiap hari mengurung diri di rumah, pintu selalu dikunci. Anak-anak juga trauma pak," kata Waliyah, salah satu warga.

2. Pasangan suami istri ditangkap polisi saat bentrok terjadi

Warga Wadas ke Ganjar, 'Kami Takut Pak, Kasihan Anak Saya Masih Kecil'Sejumlah warga yang sempat ditahan polisi tiba di halaman masjid Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022) (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Trauma dan ketakutan juga masih dirasakan oleh warga lainnya. Ana seorang warga mengaku merasa ketakutan. Ia menceritakan jika ia dan suaminya ditangkap oleh pihak kepolisian saat konflik terjadi.

Suaminya ditangkap saat sedang berada di perjalanan menuju Purworejo, sedangkan dirinya ditangkap saat berada di desa.

"Kasihan anak saya, Pak, masih kecil. Bagaimana rasanya ditinggal kedua orang tuanya yang ditangkap polisi, Pak. Kami warga masih trauma," ujarnya.

3. Ganjar temui warga yang tak setuju dan berjanji cari solusi

Warga Wadas ke Ganjar, 'Kami Takut Pak, Kasihan Anak Saya Masih Kecil'Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) saat konferensi pers soal konflik warga Wadas dengan polisi di Mapolres Purworejo, Rabu (9/2/2022) (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menemui kelompok warga yang kontra penambangan kuari tersebut, Minggu (13/2/2022) mengatakan Ia meminta maaf kepada warga atas kejadian tersebut.

Ganjar yang datang sendirian tanpa pengawalan aparat kepolisian, berdialog dengan masyarakat yang berkumpul di Masjid Nurul Huda. Tidak nampak ketegangan sama sekali dalam pertemuan itu.

Usai melaksanakan salat zuhur, Ganjar yang duduk lesehan di teras masjid mengawali sambutannya dengan meminta maaf kepada warga Wadas atas kejadian yang kurang menyenangkan pada Selasa (8/2/2022) lalu.

"Saya minta maaf pada Bapak Ibu atas peristiwa yang terjadi, makanya saya datang ke sini secara langsung. Yang kedua, saya ke sini ingin mendengarkan langsung dari masyarakat dari persoalan yang ada," katanya.

4. Pemprov Jateng agendakan tiga hal untuk menyelesaikan masalah di Wadas

Warga Wadas ke Ganjar, 'Kami Takut Pak, Kasihan Anak Saya Masih Kecil'Seorang anak laki-laki duduk di sebuah pos kamling yang ada di Desa Wadas, Bener, Purworejo, Jawa Tengah, Rabu (9/2/2022) (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Usai mendengarkan keluhan warga, Ganjar mengaku akan menindaklanjutinya dan sejumlah pihak yang berkepentingan akan diajak berdialog mengenai hal ini.

"Ada tiga hal yang akan kita kerjakan setelah pertemuan ini. Pertama kita akan melakukan evaluasi teknis, kedua metode pendekatan, dan ketiga terkait apa yang selama ini menjadi polemik, apakah yang pro atau kontra. Nah yang ketiga ini sepertinya kurang, makanya saya datang ke sini dan ingin mendengarkan secara langsung," kata Ganjar.

Disinggung terkait dengan tuntutan warga untuk mencabut izin lokasi penambangan kuari di Desa Wadas, Ganjar menyatakan hal itu yang akan dibicarakan secara teknis.

"Belum, itu masalah teknis yang harus kita bicarakan. Tidak sekadar bicara cabut atau tidak cabut, tapi itu teknis. Itu yang saya katakan evaluasi teknis yang akan kami lakukan. Semua opsi masih ada peluang, makanya kita bicarakan," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Para Aktivis Pergoki Ratusan Preman Sipil Kepung Desa Wadas Purworejo

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya