52 Pelajar Kendal Reaktif COVID-19, Dinkes Pastikan PTM Jalan Terus

Kepatuhan siswa terhadap prokes belum teruji

Kendal, IDN Times - Sebanyak 52 pelajar setingkat SMA dan SMK yang sedang menjalani uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di Kabupaten Kendal, diketahui reaktif COVID-19.

Fakta tersebut muncul tatkala petugas gabungan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal menggelar tes acak untuk mendeteksi potensi penularan COVID-19 selama uji coba PTM yang berlangsung sejak Senin (6/4/2021) kemarin. 

1. Dari ratusan siswa, ada 52 orang reaktif COVID-19

52 Pelajar Kendal Reaktif COVID-19, Dinkes Pastikan PTM Jalan TerusPetugas medis menunjukkan sampel darah saat rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Partai Golkar menyelenggarakan rapid test COVID-19 secara gratis bagi wartawan, kader, dan masyarakat guna memastikan kesehatan dan mengantisipasi penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Didik Setiawan

Kepala Dinkes Kendal, Ferynando Ratbonay mengatakan dari hasil rapid test antibodi yang diikuti ratusan siswa di lima sekolahan, saat ini terdapat 52 orang di antaranya yang kedapatan reaktif COVID-19. 

"Awalnya kan kita lakukan rapid antibodi untuk mengecek seberapa besar penularan Virus Corona. Lalu kita tes 400 siswa di SMA Negeri 1 Kendal, SMK Negeri 2 Kendal, SMP 1 Weleri, MAN Kendal dan MTS Negeri 2 Kendal. Kemudian setelah keluar hasilnya 52 orang reaktif, mereka dites lagi pakai alat antigen. Dan hasilnya sekarang negatif semua," ujar Ferynando ketika dihubungi IDN Times, Rabu (7/4/2021). 

Baca Juga: Emban Tugas Ibu Pejabat PKK Kendal, 9 Potret Chacha Frederica 

2. Diskes Kendal ngotot hasil reaktif belum tentu siswa kena COVID-19

52 Pelajar Kendal Reaktif COVID-19, Dinkes Pastikan PTM Jalan TerusSejumlah siswa mengikuti kegiatan sekolah tatap muka. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Ia mengungkapkan tak begitu khawatir setelah mengetahui bahwa 52 reaktif COVID-19. Sebab, ia beralasan hasil reaktif belum tentu menunjukan jika siswa telah terjangkit COVID-19. 

Lebih lanjut, Ferynando menyatakan hasil reaktif bisa terjadi karena antibodi siswa yang bersangkutan sedang menurun karena sakit flu dan sejenisnya. 

"Jadi rapid antibodi itu gak melulu hasilnya menunjukan kalau dia kena COVID-19. Soalnya bisa saja dia sedang flu, atau sakit yang lainnya, tapi itu gak bisa dijadikan tolak ukur kalau kena Corona. Karena pas dites kedua pakai antigen, mereka semua justru hasilnya negatif," akunya. 

3. Dinkes: Uji coba PTM tetap berjalan

52 Pelajar Kendal Reaktif COVID-19, Dinkes Pastikan PTM Jalan TerusPara siswi SMAN 4 Semarang saat uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Dok Humas Pemprov Jateng

Atas kondisi tersebut, pihaknya saat ini telah merekomendasikan kepada Dinas Pendidikan Kendal untuk tetap melaksanakan uji coba PTM selama dua minggu ke depan. 

"Setelah dua pekan pelaksanaannya akan dievaluasi. Kita tes acak COVID-19 lagi. Kalau prosesnya bagus ya kita tambah jumlah sekolah yang menggelar PTM," ungkapnya. 

4. PGRI Jateng menolak uji coba PTM

52 Pelajar Kendal Reaktif COVID-19, Dinkes Pastikan PTM Jalan TerusIlustrasi Profesi (Guru) (IDN Times/Mardya Shakti)

Di sisi lain, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah, Muhdi mengaku keberatan dengan keputusan Gubernur Ganjar Pranowo yang menggelar uji coba PTM di 35 kabupaten/kota. Musababnya, sistem belajar tatap muka belum sepenuhnya aman dari penularan COVID-19. 

Terlebih lagi, menurutnya para guru juga belum semuanya mendaptkan vaksinasi. "Saya sangat kecewa dengan uji coba PTM ini. Sudah saya sampaikan ke Pak Gubernur jika kita dari PGRI menolak mekanisme simulasi PTM. Karena guru-guru di 35 kabupaten/kota belum semuanya divaksin. Jumlah obat vaksinnya juga masih terbatas. Jadi belajar tatap muka justru membahayakan kesehatan para siswa dan gurunya," katanya kepada IDN Times. 

Muhdi bilang ketimbang repot-repot mengadakan PTM, mestinya Pemrov Jateng memperbaiki sistem vaksinasi yang saat ini sedang berlangsung. "Vaksinnya kan sangat terbatas. Kenapa harus dipaksakan ada belajar tatap muka. Malah saya melihatnya ada resiko penularan COVID-19 ketika guru berhadapan dengan siswa di kelas. Karena menegakan prokes itu gak gampang. Kepatuhan siswa mematuhi 5M juga belum teruji dengan baik," tutupnya. 

Baca Juga: 140 Sekolah di Jateng Mulai Uji Coba PTM, Risiko Kasus COVID-19 Naik

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya