APD Tenaga Medis Virus Corona di Jawa Tengah Terbatas, Pepak Cuma 2 RS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Tengah telah mengajukan permohonan pengadaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani pasien suspect virus corona (Covid-19). Kepala Dinkes Jawa Tengah, Yulianto Prabowo menyatakan kebutuhan APD untuk penanganan virus corona saat ini mencapai puluhan ribu buah.
"Memang tidak mudah melakukan pengadaan APD dalam jumlah yang besar. Bahkan pemerintah pusat pun harus melakukan tender barang APD yang cukup besar. Kita sendiri di Pemprov sudah menandatangani permohonan kebutuhan APD seluruh Jateng," kata Yulianto di kantornya, Jalan Piere Tendean, Semarang Tengah, Selasa (10/3).
1. Pengadaan APD mulai pelindung kepala sampai sarung tangan panjang
Ia menyampaikan pengadaan APD yang saat ini yang dibutuhkan berupa satu set penutup kepala, baju kacamata khusus untuk ruang isolasi virus corona, masker N95, sepatu boot, dan sarung tangan panjang.
Baca Juga: Virus Corona, 4 Pasien yang Diisolasi di Banyumas Diperbolehkan Pulang
2. Persediaan APD mencapai puluhan ribu buah untuk Jawa Tengah
Lebih lanjut, Yulianto menyebut kebutuhan APD untuk wilayah Jateng kini permintaannya mencapai puluhan ribu buah.
Editor’s picks
"Karena setiap perawatan pasien suspect coronavirus, kita harus ganti (seragamnya) terus. Kita sehari butuh 20 set APD lengkap yang harus diganti. Itu kondisi yang terjadi di RS Kariadi. Kalau kita rawat lima sampai 10 pasien, tentunya kebutuhannya juga bertambah banyak," akunya.
Pihaknya kini telah menganjurkan kepada para tim medis rumah sakit di daerah, bila tidak siap menerima pasien suspect virus corona, maka bisa dilakukan rujukan ke rumah sakit yang ketersediaan APD-nya masih mencukupi.
Ia menyebut bahwa perlengkapan APD yang masih memadai ada di RSUP dr Kariadi Semarang dan RSUD dr Margono Purwokerto.
"Untuk mengatasi terbatasnya APD, saat ini kita anjurkan untuk merujuk pasien suspect ke RS yang APD-nya masih cukup banyak. Bisa ke RS Margono atau RS Kariadi yang masih cukup," terangnya.
3. Biaya pasien suspect virus corona gratis
Pihaknya menekankan bahwa untuk biaya pengobatan pasien suspect virus corona saat ini telah ditanggung oleh pemerintah. Biaya tersebut akan diklaim dan dicover dari anggaran yang dicairkan dari pemerintah pusat, BNPB, Pemprov, Pemkab maupun Pemkot masing-masing daerah.
"Biaya pasien suspect di rumah sakit kita gratiskan. Soalnya sudah ditanggung oleh pemerintah lewat BNPB, kalau provinsi ya Pemprov, kalau kabupaten dan kota ya lewat Pemkab dan Pemkot," tukasnya.
Baca Juga: Serie A Liga Italia Resmi Disetop Gegara Virus Corona Mengganas