Dinkes Semarang Periksa Napi Lapas Kedungpane, Berisiko Tinggi HIV
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Sejumlah narapidana Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang menjalani pemeriksaan HIV (human immunodeficiency virus) guna mendeteksi sebaran penyakit menular di dalam penjara terbesar di Jawa Tengah tersebut. Proses pemerisaan HIV melibatkan para petugas medis dari Dinas Kesehatan Kota Semarang.
1. Napi Kedungpane berisiko tinggi tertular HIV
Menurut petugas medis dari Dinkes Kota Semarang, Anggun menyebut lingkungan lapas termasuk area risiko tinggi penularan HIV. Sehingga dengan adanya pemeriksaan terhadap para narapidana, setidaknya bisa dilakukan deteksi dini untuk memenuhi standar pelayanan kesehatan di lapas.
"Warga binaan lapas merupakan kategori populasi dengan risiko tinggi. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan HIV pada mereka minimal sekali dalam satu tahun," katanya, Kamis (16/9/2021).
Baca Juga: Patroli Keliling, Sipir Lapas Kedungpane Temukan 1 Bungkus Sabu Selundupan
2. Lapas disarankan rutin cek kesehatan tahanan dan napi yang masuk
Lebih lanjut, Anggun berkata agar virus HIV tidak menyebar di Lapas Kedungpane, pihaknya menyarankan kepada kalapas untuk rutin mengecek kesehatan terhadap para tahanan dan narapidana yang baru masuk ke lapas.
Editor’s picks
Menurutnya, cara tersebut bisa untuk mendeteksi dini sebelum menjalani hukuman badan di Lapas Kedungpane.
3. Dinkes tangani napi yang kena HIV
Kepala Lapas Kelas IA Kedungpane Semarang, Supriyanto memaparkan, selain memeriksa kesehatan para narapidana, pihaknya pun memberikan edukasi dan pendampingan. Bila nantinya ada narapidana yang tertular HIV, ia menegaskan akan langsung berkoordinasi dengan Dinkes Semarang supaya bisa ditangani lebih lanjut.
“Nantinya jika ada yang terjangkit, akan segera kita lakukan assesment lanjutan dan kami koordinasikan dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk diobati," bebernya.
Pihaknya berjanji tetap berusaha memberi pelayanan prima bagi narapidana yang meringkuk di lapasnya.
"Dalam edukasi, kami memberikan penyuluhan, sosialisasi dan pendampingan kepada warga binaan," kata Supriyanto.
Baca Juga: 45 Lapas Rutan di Jateng Overload 50-160 Persen, Kabel Listrik Ilegal Dicopoti