Ganjar Ungkap Misi Ulama Perempuan dari 31 Negara Sejalan dengan Jateng

Semarang, IDN Times - Sejumlah ulama perempuan dari 31 negara berkumpul di Jawa Tengah untuk mengikuti perhelatan Kongres Ulama Perempuan Indonesia (KUPI) ke II. Selain bertempat di UIN Walisongo Semarang, KUPI II puncak acaranya digelar di Ponpes Hasyim Asy'ari Jepara mulai 24--26 November 2022.
1. Para ulama perempuan akan berbagi trik berikan perlindungan hak asasi
Dwi Rubyanti Kholifah, Direktur Asian Muslim Action Network (AMAN) Indonesia mengatakan KUPI II memiliki tujuan meneguhkan kembali peran perempuan dalam membangun kebijakan yang ramah dan melindungi jiwa perempuan.
“Ulama perempuan dunia tersebut akan berbagi pengalaman membangun sebuah pendekatan dalam memberikan perlindungan hak-hak asasi perempuan," kata Dwi dalam keterangan yang diterima IDN Times, Rabu (23/11/2022).
Adapun delegasi luar negeri yang datang antara lain dari negara Burundi, Kanada, Mesir, Finlandia, Francis, Jerman, Hongkong, Hungaria, India, Kenya, Indonesia, Malaysia, Maroko, Pakistan,Filipina, Suriah, Sri Lanka, Thailand, Belanda, Tunisia, Turki, United Kingdom, dan Amerika Serikat.
Baca Juga: KUPI 2022 Ajang Ulama Bahas Hak-Kekerasan Perempuan dari Sisi Agama
2. Rektor UIN Walisongo siapkan lokasi acara dan hiburan kesenian
Ketika menggelar jamuan makan malam bersama delegasi ulama perempuan, Rektor UIN Walisongo Prof Dr Imam Taufiq MAg menekankan rangkaian kegiatan KUPI diadakan siang ini di kampusnya berupa international conference.
Editor’s picks
"Kita sudah menyiapkan venue acara yang bersifat akademik dan insyaallah akan dihibur dengan berbagai kesenian nusantara," ujar Imam.
3. KUPI II bukan kekuatan kecil
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berkata KUPI II bukan kegiatan konferensi yang kecil. Ganjar juga berharap nantinya dari kongres di Jepara akan lahir resolusi dari para ulama perempuan. Sebab, ulama perempuan memiliki pengalaman yang komplit sehingga akan memunculkan sebuah resolusi.
"Ada 31 negara bukan cerita kekuatan kecil ini, dan pasti pengalamannya akan sangat lengkap sehingga kalau nanti muncul Resolusi Jepara dari para ulama perempuan wah ini hebat sekali," tambahnya.
4. Ganjar anggap misi ulama perempuan klop dengan tindakannya selama ini
Lebih lanjut, ia menyambut baik terlaksananya kongres ulama perempuan di UIN Walisongo dan Ponpes Hasyim Asy'ari Jepara. Ganjar berkata ada sejumlah kesamaan visi misi ulama perempuan dengan yang dikerjakannya untuk kalangan perempuan di Jawa Tengah.
Contohnya program Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng (5Ng), Jo Kawin Bocah hingga pencegahan stunting. Selain itu, sejak lama ada program kesehatan reproduksi, keluarga berencana, gizi sampai kesehatan ibu dan anak.
"Ide-idenya sangat kekinian, up to date, mudah-mudahan sukses. Mereka punya agenda yang sama. Perempuan tidak boleh ditinggal, no one left behind konsep yang seperti SDG’s itu dan mereka terlibat dengan agenda-agenda kesehatan reproduksi, KB, gizi, pendidikan, kesehatan ibu-anak, klop sebenarnya," ungkap Ganjar.
Baca Juga: Qibla Box, Robot Unik Pendeteksi Kiblat Karya Mahasiswa Falak UIN Walisongo