Jateng Jadi Episentrum COVID-19, Ganjar Minta Hapus Libur Akhir Tahun

Liburan panjang dianggap memicu lonjakan kasus COVID-19

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta kepada pemerintah pusat untuk menghapus pemberian libur panjang pada akhir Desember 2020 nanti menyusul adanya kenaikan kasus penularan COVID-19 yang cukup tinggi di provinsi yang ia pimpin saat ini.

 

1. Peningkatan kasus COVID-19 di Jateng karena dampak libur panjang

Jateng Jadi Episentrum COVID-19, Ganjar Minta Hapus Libur Akhir Tahunpixabay/pixel2013

Menurutnya naiknya kasus penularan COVID-19 disebabkan adanya masa liburan panjang selama bulan kemarin. 

"Saya usulkan, nggak usah ada libur bersama. Sebab setelah kami analisis, hipotesis kami bahwa peningkatan kasus konfirmasi positif di Jateng akhir-akhir ini karena libur panjang yang kemarin," ungkapnya dalam keterangan yang didapat IDN Times, Kamis (26/1/2020).

Baca Juga: Satgas: Libur Panjang Akhir 2020 Potensi Kenaikan Kasus COVID-19

2. Saat akhir tahun nanti diharapkan tak ada libur panjang

Jateng Jadi Episentrum COVID-19, Ganjar Minta Hapus Libur Akhir TahunIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Ia menyatakan saat libur panjang pada 10-12 November kemarin saja, angka penularan COVID-19 di wilayahnya langsung naik drastis. Ia beralasan kondisi tersebut terungkap karena efek dari libur panjang beberapa minggu sebelumnya.

"Sebenarnya sudah kami hitung, makanya saya berharap akhir tahun nanti jangan ada libur bersama. Sudah secukupnya saja liburnya, karena saat ini rasa-rasanya kita semua banyak di rumah, sekolah ya di rumah. Every day rasanya seperti sunday," bebernya.

3. Dinkes: Mobilitas warga meningkat selama libur panjang

Jateng Jadi Episentrum COVID-19, Ganjar Minta Hapus Libur Akhir TahunIlustrasi (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)

Sedangkan, Kepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo juga mengungkapkan hal serupa. Menurutnya peningkatan kasus penularan COVID-19 saat libur panjang juga terjadi di provinsi lainnya.

"Ada pengaruh dari satu kegiatan yang dilakukan masyarakat. Saat libur panjang, terjadi arus mudik mobilitas warga meningkat terutama dari Jakarta dan Jabar yang menuju ke Jateng," paparnya.

"Jadi, wilayah Jateng pas mudik itu terkena paling besar. Contohnya muncul kasus klaster keluarga di Sragen, itu juga dari Jakarta pulang ke rumahnya terus menulari orangtuanya. Akhirnya meninggal semua. Kasus serupa ada di tempat lainnya," kata Yulianto.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: Jateng Dijatah 21 Juta Vaksin COVID-19, Ini Usia yang Jadi Prioritas

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya