KIP Soroti Kesiapan Pemprov Jateng Tangani COVID-19

Adanya kebingungan di tengah masyarakat

Semarang, IDN Times - Komisi Informasi Publik (KIP) Jawa Tengah menganggap pemerintah provinsi setempat tidak siap menangani dampak yang ditimbulkan dari penularan virus Corona  (Covid-19). Pasalnya, informasi yang diberikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng selama ini sangat terbatas sehingga menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat.

1. Masyarakat butuh keterbukaan informasi

KIP Soroti Kesiapan Pemprov Jateng Tangani COVID-19healthday.com

Wakil Ketua KIP Jateng, Zainal Abidin Petir mengungkapkan respon yang dilakukan Dinkes dalam memberikan informasi terkait penularan virus Corona masih sangat lambat.

Menurutnya Dinkes seakan takut menyampaikan kebenaran informasi kepada masyarakat. Padahal saat ini yang dibutuhkan masyarakat ialah keterbukaan informasi dari pemangku kepentingan.

"Mestinya mereka terbuka saja. Biar masyarakat memiliki kewaspadaan yang tinggi terhadap COVID-19. Jangan ditutup-tutupi, itu justru membuat orang-orang bertanya-tanya ada apa di balik semua ini," kata Zainal kepada IDN Times, Rabu (8/4).

Baca Juga: Resep Minuman Empon-empon, Jamu Tangkal Corona Ala Masjid Menara Kudus

2. KIP: Informasi virus Corona harus dibuka lebar untuk meningkatkan kewaspadaan

KIP Soroti Kesiapan Pemprov Jateng Tangani COVID-19MetaOnline

Lebih lanjut, ia menjelaskan saat dikonfirmasi oleh pihaknya, Dinkes menyampaikan bahwa alasannya menutupi informasi seputar virus Corona agar tidak menimbulkan kepanikan bagi masyarakat Jateng.

Ia bilang upaya tersebut justru keliru. Zainal bilang sikap kewaspadaan masyarakat harus ditingkatkan dengan cara memberikan informasi yang teraktual.

"Yang tidak boleh diungkap ke publik itu kan berkaitan dengan identitas dan alamat si pasien. Kalau informasi lainnya saya rasa harus dibuka lebar. Biar ada kewaspadaan yang harus ditingkatkan oleh masing-masing individu," urainya.

3. Minta pemerintah sigap berikan kompensasi warga terdampak COVID-19

KIP Soroti Kesiapan Pemprov Jateng Tangani COVID-19(Ilustrasi) Proses simulasi penanganan Coronavirus virus corona di RS Tugurejo. Dok. Humas Pemprov Jateng

Lebih jauh lagi, ia menilai Pemprov Jateng juga tidak sigap dalam memberikan kompensasi bagi masyarakat yang terdampak dari penularan virus Corona. Seperti misalnya ratusan warga Kampung Tambakrejo, Kelurahan Tanah Mas Semarang Utara. "Ini jelas Jateng gak siap menangani dampak yang muncul di masyarakat," terangnya. 

Ia berharap Walikota Semarang dan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memberikan bantuan kepada warga Tambakrejo, kelurahan Tanjungmas Semarang Utara yang rentan terkena dampak virus Corona.

"Saya pribadi akhirnya turun tangan ke sana. Kita kasih bantuan paket sembako buat mereka. Ada 97 KK atau kisaran 332 jiwa hingga kini, 6 April belum tersentuh bantuan oleh Pemkot maupun Pemprov Jateng, baik APD maupun sembako. Mereka korban penggusuran proyek Banjir Kanal Timur (BKT). Sekarang mereka tinggalnya di hunian sementara, di bawah jembatan layang," tutupnya.

Baca Juga: Dinkes Jateng: Waspada Corona Tak Mesti Kemana-mana Harus Pakai Masker

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya