Klaster Keluarga Merebak di 5 Daerah, Ganjar: Tambah Obat-obatan dan ICU

Perayaan Syawalan juga berpotensi memicu penularan Corona

Semarang, IDN Times - Kasus penularan COVID-19 di kalangan keluarga membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah meningkatkan kesiapsiagaannya. Sebab, klaster keluarga saat ini tengah merebak pasca perayaan Lebaran. 

1. Kasus klaster keluarga muncul di Kabupaten Semarang dan Kudus

Klaster Keluarga Merebak di 5 Daerah, Ganjar: Tambah Obat-obatan dan ICUKepala Dinkes Jateng Yulianto Prabowo. IDN Times/Fariz Fardianto

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo mengungkapkan kasus klaster keluarga saat ini meningkat di sejumlah daerah seperti Kabupaten Semarang, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, Kabupaten Kudus dan Kabupaten Grobogan. 

"Tapi itu bukan dari pemudik, itu lebih banyak dari kasus yang muncul tinggi beberapa waktu lalu, yakni klaster keluarga," kilahnya, Selasa (18/5/2021).

Baca Juga: Sudah 12 Klaster COVID-19 di Boyolali, Didominasi Klaster Keluarga

2. Ganjar minta RS tambah ruang isolasi, ICU dan obat-obatan

Klaster Keluarga Merebak di 5 Daerah, Ganjar: Tambah Obat-obatan dan ICUGanjar Pranowo (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyatakan setiap bupati dan walikota mesti bersiaga guna mengantisipasi resiko lonjakan kasus COVID-19 pasca perayaan Lebaran. Kesiapsiagaan, katanya harus dilakukan selama 14 hari. 

Lebih lanjut, pihaknya memerintahkan kepada semua rumah sakit untuk menambah ruang isolasi, tempat-tempat ICU dan menyediakan penambahan obat-obatan.

"Semuanya harus menyediakan tempat untuk antisipasi situasi 14 hari setelah lebaran dan 14 hari setelah lebaran kupat. Rumah sakit harus siaga, tempat-tempat isolasi harus ditambah, ICU dan juga tempat isolasi terpusat harus disiapkan termasuk SDM, obat-obatan dan lainnya. Kami ingin agar semuanya bekerja keras menurunkan angka kematian agar lebih baik," tuturnya.

3. Ganjar juga minta kepala daerah waspadai risiko peningkatan COVID-19 saat Syawalan

Klaster Keluarga Merebak di 5 Daerah, Ganjar: Tambah Obat-obatan dan ICUJatimnet.com/Gayuh Satria

Lebih jauh lagi, pihaknya juga mengingatkan kepada setiap kepala daerah untuk mewaspadai potensi penularan COVID-19 saat perayaan 1 Syawal atau Syawalan. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pergerakan masyarakat pada acara tersebut. 

"Maka itu jadi catatan kita, Kamis besok harus siap-siap karena kemungkinan akan adanya arus masyarakat mudik setelah pembatasan-pembatasan kemarin. Kita tadi rapat dengan Menkes dan Mendagri dan diingatkan soal Lebaran ketupat atau syawalan. Kan model Lebaran di kita itu ada dua, Idul Fitri dan kupatan. Semuanya harus siaga," tandasnya. 

Baca Juga: Awas Bahaya Klaster Piknik Lebaran, Pelancong Serbu 6 Wisata Jateng  

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya