Libatkan Millennial, MUI Kota Semarang Bentuk Komisi Kesehatan dan IT

MUI akan tonjolkan program yang efektif

Semarang, IDN Times - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Semarang membentuk komisi kesehatan masyarakat serta komisi komunikasi litbang untuk menyikapi perkembangan kesehatan yang terjadi saat ini. 

1. MUI Semarang libatkan Millennial untuk membentuk dua komisi

Libatkan Millennial, MUI Kota Semarang Bentuk Komisi Kesehatan dan ITANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Ketua MUI Kota Semarang Prof Moh Erfan Soebahar, mengatakan pembentukan dua komisi tersebut dengan melibatkan langsung para Millennial dengan memasukan ke dalam jajaran kepengurusan lembaganya. Tujuannya supaya bisa menduniakan keberadaan MUI Semarang via digital.

"Saya ajak semua mewakafkan sebagian dari waktu kita untuk berpikir, bertindak, duduk-duduk, tapi tekun di MUI untuk memikirkan umat dan bangsa," ungkap pria yang baru saja terpilih sebagai ketua MUI Semarang periode 2020-2025 tersebut, Sabtu (9/1/2021).

Baca Juga: Pengurus MUI Jateng Sembuh dari COVID-19 Berkat Minum Sari Tebu 3 Kali

2. Ketua MUI Semarang minta agenda dapat dikemas efektif

Libatkan Millennial, MUI Kota Semarang Bentuk Komisi Kesehatan dan ITANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Ia menuturkan ke depan harus ada agenda MUI yang dapat dikemas dengan efektif, singkat namun gampang diserap masyarakat. Termasuk juga produk hukum yang diambil mesti punya dampak nyata bagi umat Muslim.

Ia menganggap bahwa saat ini jadi tolak ukur kolaborasi ilmu antara yang tua dan anak muda demi mengembangkan program MUI agar tidak ketinggalan dengan perkembangan teknologi.

"Periode ini tonggak kolaborasi ilmu, yang tua ilmunya diperlukan, yang muda perlu ditampilkan terkait pengembangan secara virtual, bila tidak keberadaan MUI akan ketinggalan dengan teknologi," lanjutnya dalam keterangan yang didapat IDN Times.

3. Komisi kesehatan jadi gebrakan MUI tahun ini

Libatkan Millennial, MUI Kota Semarang Bentuk Komisi Kesehatan dan ITIlustrasi gedung MUI Pusat di Jakarta (IDN Times/Fitang Budhi Adhitia)

Ketimbang era sebelumnya, Efran bilang MUI Semarang melakukan gebrakan dengan membentuk komisi kesehatan masyarakat. Komisi kesehatan masyarakat belum ada dalam kepengurusan MUI Pusat maupun provinsi. Sehingga menurutnya ini jadi langkah ihtiarnya guna menyikapi perkembangan kesehatan yang terjadi di tengah masyarakat.

"Menyikapi perkembangan sosial kesehatan masyarakat, maka perlu membentuk komisi ini," paparnya sembari menambahkan bila Kepala Dinkes Kota Semarang Abdul Hakam nantinya ditunjuk sebagai koordinatornya.

Komisi lainnya yang dibentuk adalah sektor informasi, komunikasi dan litbang. Komisi ini menjadi back up pengembangan IT, kehumasan dengan menyesuaikan platform kekinian.

Ali Sofyan, Pelaksana tugas Kabag Kesra Setda Kota Semarang meminta supaya MUI bisa merangkul lembaga-lembaga yang berada dibawah naungannya.

"Ada banyak lembaga dibawah naungan MUI. Dan harapannya mereka bisa dibina dengan baik," akunya.

Baca Juga: Vaksinasi COVID-19 Serentak Dilakukan Tanpa Mengabaikan Fatwa MUI

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya