Nelayan Pantura Diminta Waspadai Ombak Tinggi di Malam Hari

Saat ini cuaca berubah dengan cepat

Semarang, IDN Times - Memasuki peralihan musim menuju penghujan, sejumlah nelayan berperahu kecil yang beroperasi di bibir Pantai Utara Jawa Tengah diminta mewaspadai kemunculan gelombang tinggi saat malam hari tiba. 

1. Gelombang laut diperkirakan naik selama empat hari

Nelayan Pantura Diminta Waspadai Ombak Tinggi di Malam HariDok. Pribadi

Pihak Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang saat ini mendeteksi adanya perubahan angin yang cepat ditambah peningkatan ombak sekitar 1,5 meter-2,5 meter selama empat hari ke depan.


"Kita telah mendeteksi adanya peningkatan gelombang tinggi di sekitar Laut Jawa bagian tengah dan perairan Karimunjawa minimal 1,5 meter. Ini yang patut diperhatikan oleh para nelayan. Karena peningkatan ombak muncul mulai sore, malam sampai pagi hari," ungkap Retno Widyaningsih, Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang saat dikontak IDN Times, Selasa (12/11).

Baca Juga: Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar, Jateng, DIY

2. Kecepatan angin di perairan lepas hingga 20 knot

Nelayan Pantura Diminta Waspadai Ombak Tinggi di Malam HariIlustrasi jika musim hujan tiba atap berpotensi runtuh. ANTARA FOTO/Rahmad

Retno menyatakan peningkatan gelombang laut bakal muncul mulai 11-14 November nanti. Kecepatan angin di lautan lepas mencapai 15-20 knot. 

Baca Juga: Sejumlah Daerah Dihantam Angin Kencang, Ternyata Ini Penyebabnya

3. Perubahan cuaca yang cepat menimbulkan resiko tinggi bagi aktivitas pelayaran

Nelayan Pantura Diminta Waspadai Ombak Tinggi di Malam HariANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Pihaknya mengingatkan kepada para nahkoda kapal tongkang, kapal ferry, kapal kargo dan kapal pesiar untuk berhati-hati dengan perubahan cuaca saat pancaroba. Karena aktivitas perairan bisa menimbulkan resiko tinggi jika kecepatan angin berubah dengan cepat.


"Untuk kondisi saat ini, kita memantau masih relatif aman. Dengan kecepatan angin 20 knot, mungkin nelayan atau nahkoda kapal bisa lebih ekstra hati-hati," terangnya.

Baca Juga: Musim Kemarau, Perajin Ikan Asin di Tambaklorok Justru Merugi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya