Penularan COVID-19 Omicron Ditemukan di Banyumas, Klaten dan Wonogiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Semarang, IDN Times - Kasus penularan COVID-19 Omicron semakin bertambah banyak di Jawa Tengah. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan kasus terbaru Omicron dilaporkan terjadi di Kabupaten Banyumas, Kabupaten Klaten dan Kabupaten Wonogiri.
1. Penularan Omicron ditemukan dari siswa yang ikut PTM di Wonogiri
Di Wonogiri, Ganjar mengaku mendapat laporan secara langsung bahwa penularan COVID-19 terjadi saat para siswa sedang mengikuti proses pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.
"Ada laporan penularannya di Wonogiri. Jadinya lakukan tracing. Ya kita gak perlu panik lah, kita usahakan lakukan penanganannya kayak kasus Delta yang dulu. Kita sudah minta dinas untuk mengawasi, kita minta harus ada laporan tiap hari. Sampai instansi sekolah yang terbawah," kata Ganjar, Kamis (27/1/2022).
Baca Juga: Jalan Tol Brexit Bolong-bolong, Ganjar: Saya Beberapa Kali Ngepot
2. Kasus Omicron juga ditemukan di Banyumas dan Klaten
Pihaknya mengatakan para siswa dan guru yang mengajar di Wonogiri tidak perlu panik dengan munculnya penularan COVID-19 Omicron.
Editor’s picks
Untuk di Banyumas, Ganjar menyebut penularan Omicron diketahui dari pemeriksaan WGS untuk satu sampel milik pasien. Sementara ada dua sampel pasien yang diperiksa di Klaten dinyatakan positif terinfeksi Omicron.
3. Ganjar minta Dinkes periksa sampel pasien COVID-19
Diakuinya pula jika saat ini lonjakan COVID-19 varian Omicron di Jawa Tengah sedang menunjukan grafik yang meningkat. Pihaknya telah meminta kepada Dinkes untuk ikut memeriksa sampel pasien COVID-19 menggunakan alat WGS.
"Memang COVID-19 di wilayah kita mulai meningkat. Omicron ditemukan di Banyumas, kemunginan itu Omicron tapi saya belum dapatkan sampelnya. Jadi tolong sampelnya diperiksakan ke WGS kita. Supaya kita lakukan back up agar tahu kondisi penanganan COVID-19 seperti apa. Di Klaten juga ditemukan ada dua sampel. Kalau lihat kondisi begini sih masih agak tenang," akunya.
4. Ganjar: Kita deg-degan kalau anak belum divaksin
Ia menambahkan upaya percepatan vaksinasi COVID-19 bagi anak usia 6-11 tahun masih dilakukan guna memutus penularan varian Omicron. "Kita deg-degan kalau anak belum divaksin, sementara muncul peningkatan Omicron. Maka kalau ada orang tua yang tidak izinkan anaknya ikut PTM, ya kita gak akan mempermasalahkan," pungkasnya.
Baca Juga: Warga Jateng Anggap COVID-19 Selesai, Padahal Grafiknya Meningkat