Picu Kerumunan, Maulid Akbar Luthfi Yahya di Pekalongan Terancam Batal

"Kalau menyebabkan kerumunan, kita gak akan beri izin."

Pekalongan, IDN Times - Acara pengajian Maulid Nabi Muhammad SAW yang akan dihadiri Muhammad Luthfi bin Yahya di Kota Pekalongan pada 22 November 2020, terancam batal digelar. Polres Pekalongan Kota mengeluarkan larangan terhadap acara pengajian tersebut lantaran dianggap berpotensi dihadiri kerumunan massa pada masa pandemik COVID-19.

1. Polisi akan bubarkan kegiatan yang berpotensi mengakibatkan kerumunan

Kapolres Pekalongan Kota, AKBP Mochammad Irwan Susanto menyatakan sampai Selasa (17/11/2020) pihaknya belum mendapat surat permohonan izin kegiatan dari pihak panitia pengajian untuk menggelar acara pada Minggu (22/11/2020).

"Kalau sifatnya menyebabkan kerumunan, kita gak akan memberikan izin. Dan sudah sesuai ketentuannya, kita akan membubarkan acaranya. Ketentuannya memang seperti itu," ujar Irwan saat dihubungi IDN Times, Selasa (17/11/2020). 

Baca Juga: Sah! Jokowi Lantik Wiranto Hingga Habib Luthfi Jadi Wantimpres

2. Polisi berkoordinasi dengan Gugus Tugas COVID-19 dan Forkopimda

Picu Kerumunan, Maulid Akbar Luthfi Yahya di Pekalongan Terancam BatalInstagram.com/habibluthfibinyahya

Pihaknya mengungkapkan saat ini tengah berkoordinasi dengan seluruh jajaran Forkopimda, Dandim 0710/Pekalongan, serta Tim Gugus Tugas COVID-19 setempat guna memastikan teknis acara pengajian Maulid Nabi yang dihadiri ulama kondang Lutfhi yahya tersebut. 

Pihaknya juga telah mengutus Kasat Intel Polres Pekalongan Kota untuk berdialog dengan panitia acara pengajian. Sebab, acara pengajian tersebut tidak memiliki izin resmi dari pihak kepolisian.

"Acaranya itu gak ada izinnya. Untuk segala macam proses pengajuannya sekarang lagi dilakukan sama panitia pengajian. Yang pasti jika ada acara yang mengumpulkan orang banyak mirip Pilkada, Polres gak akan kita beri izin. Soalnya itu bersifat mengumpulkan kerumunan massa," ungkap Irwan. 

3. Aparat kepolisian antisipasi kerumunan saat pandemik

Picu Kerumunan, Maulid Akbar Luthfi Yahya di Pekalongan Terancam BatalIlustrasi pengajian. IDN Times/Abdurrahman

Polres Pekalongan Kota kini juga masih memperdalam penyelidikan untuk mengetahui konsep acara pengajian mengundang Muhammad Luthfi bin Yahya, yang juga selaku anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

"Kita sedang menyelidiki dan melakukan pendalaman bersama Dandim, Tim Gugus Tugas dan Forkopimda, biar jelas seperti apa konsep acaranya. Kita melihat ada kerawanan di situ. Berapa banyak jumlah massanya, kita lagi komunikasikan dulu. Jangan sampai ada massa yang banyak selama pandemik COVID-19," tutup Irwan

4. Beragam acara diadakan dari bazar sampai pawai

Picu Kerumunan, Maulid Akbar Luthfi Yahya di Pekalongan Terancam BatalMuhammad Luthfi bin Yahya. IDN Times/Aldzah Fatimah Aditya

Untuk diketahui, Maulid Akbar akan digelar pada Minggu, 22 November 2020 di Gedung Kanzus Sholawat Pekalongan, Jalan Dokter Wahidin, Noyotaan, Pekalongan, Jawa Tengah. Acara tersebut dihadiri oleh Muhammad Luthfi bin Yahya, ulama kondang yang juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres).

Rangkaian acara dimulai sejak Rabu (18/11/2020). Banyak kegiatan digelar, seperti bazar, nikah maulid, kirab dan apel merah putih, serta pawai pajang jimat Pekalongan.

"Nek pengen anak putumu (red: kalau menginginkan anak cucu kamu) dipandang Rasulullah SAW secara langsung, bawalah ke saya (hadir) ketika acara Maulid Akbar (di Kanzus Sholawat Pekalongan). Syekh Adnan Al Afyouni (Mufti Syiria yang beberapa waktu lalu wafat) berkata ketika menghadiri Maulid Kanzus Sholawat, "Baru dua kali ini saya melihat Rasulullah SAW hadir dengan pakaian kebesarannya (secara ruhaniyah), pertama ketika di Raudlah, yang kedua ketika di sini (acara Maulid Akbar Kanzus Sholawat)," begitu tulis akun @habibluthfibinyahya pada unggahannya di Instagram.

Baca Juga: Tokoh Sufi Berpengaruh, Habib Luthfi Raih Doktor Honoris Causa Unnes 

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3 M : Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3 M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya