Warga Jepara Bosan Corona, Prokes Turun 50 Persen, 350 Nakes Terkapar

Kabupaten Jepara masuk risiko tinggi penularan COVID-19

Jepara, IDN Times - Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Jepara menemukan fakta mencengangkan mengenai maraknya penularan virus corona di Bumi Kartini. Berdasarkan temuan tim Satgas COVID-19, diketahui bahwa tingkat kepatuhan masyarakat Jepara terhadap aturan protokol kesehatan (prokes) sudah menurun drastis sehingga membuat angka penularan virus corona melesat naik.

1. Prokes warga Jepara merosot 50 persen gegara sudah bosan dengan pandemik

Warga Jepara Bosan Corona, Prokes Turun 50 Persen, 350 Nakes TerkaparTampak pasien Corona tergeletak di luar IGD RSUD Kartini Jepara. (Dok Humas Pemperov Jateng)

Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Jepara, Muh Ali mengatakan lonjakan penularan COVID-19 di Jepara dampak rendahnya protokol kesehatan yang diberlakukan oleh masyarakat.

"Untuk kondisi saat ini, kepatuhan prokes masyarakat Jepara turun sampai 50 persen. Karena memang pandemik yang terjadi setahun lebih harus diakui membuat warga jenuh. Tapi itu hanya sebagian, untuk yang lainnya saya rasa masih pada patuh walaupun tidak seketat tahun-tahun kemarin," akunya ketika dihubungi IDN Times, Jumat (18/6/2021).

Baca Juga: Klaster Pernikahan Merajalela, BOR RS COVID-19 Jepara Tembus 83 Persen

2. Bupati Jepara larang acara agama dan budaya yang picu kerumunan

Warga Jepara Bosan Corona, Prokes Turun 50 Persen, 350 Nakes TerkaparPerawat tanpa APD lengkap sedang merawat pasien Corona di luar IGD RSUD RA Kartini Jepara. (Dok Humas Pemprov Jateng)

Lebih lanjut, Ali menjelaskan dalam sebulan terakhir, angka penularan COVID-19 yang meningkat tajam telah menyebabkan area zona merah menyebar di semua kecamatan di Kabupaten Jepara.

Sesuai perintah Bupati Jepara Dian Krisnandi, dirinya per Jumat (18/6/2021) telah mengeluarkan larangan bagi warga Jepara untuk tidak lagi menggelar acara-acara keagamaan yang memicu kerumunan.

"Sesuai arahan Surat Edaran (SE) Pak Bupati, kita larang semua acara keagamaan, acara budaya dan menutup semua obyek wisata yang ada di Jepara. Ini kita lakukan supaya dapat mengurangi risiko penularan COVID-19 di setiap kecamatan," katanya.

3. Semua rumah sakit Jepara terisi penuh

Warga Jepara Bosan Corona, Prokes Turun 50 Persen, 350 Nakes TerkaparGubernur Ganjar Pranowo saat sidak ke RSUD Kartini Jepara. (Dok Humas Pemprov Jepara)

Muh Ali menjelaskan,  upaya pengendalian virus corona saat ini di wilayahnya masih berjalan meski penanganannya tidak maksimal. Pemberian vaksinasi COVID-19 juga masih rendah. Dari total alokasi dosis yang diberikan Kabupaten Jepara sekitar 80 persen dari total penduduk, baru terpakai sedikit.

Lebih jauh, seluruh ruangan isolasi di enam rumah sakit rujukan perawatan COVID-19 yang ada di Jepara, saat ini keterisiannya telah mencapai 100 persen. Pihaknya menekankan semua bangsal isolasi, ruang IGD, ruang ICU COVID-19 dipenuhi para pasien yang terinfeksi COVID-19 sehingga proses penangannya harus dilakukan secara darurat.

"Ya kondisi sekarang semua rumah sakit sampai klinik-klinik sudah penuh. Untuk ketersediaan tenaga kesehatannya juga kita mengalami keterbatasan mengingat banyak petugas yang terpapar COVID-19. Dari data yang kita update jam delapan pagi Jumat (18/6/2021) sudah ada lebih dari 350 tenaga kesehatan (nakes) yang terpapar virus corona. Beberapa nakes malah masih menjalani rawat inap di rumah sakit (karena terkena COVID-19)," ungkapnya.

4. Klaster kantor, pabrik dan keluarga merebak di Jepara

Warga Jepara Bosan Corona, Prokes Turun 50 Persen, 350 Nakes TerkaparIlustrasi industri/pabrik. IDN Times/Arief Rahmat

Ali mengungkapkan penularan COVID-19 saat ini telah merambah ke seluruh sektor. Akibat dari prokes yang kendor, katanya klaster penularan bermunculan di sektor perkantoran, pabrik dan lingkungan keluarga.

"Kita tetap berusaha maksimal menangani penularan COVID-19. Tetapi kasusnya sekarang sudah merembet ke klaster keluarga, klaster pabrik dan klaster perkantoran," terangnya.

Melansir laman resmi corona.jepara.go.id, jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 yang ter-update hingga Kamis (17/6/2021) pukul 22.48 WIB, sudah ada 11.127 orang. Sedangkan pasien probable ada 174 orang dan pasien suspek 3.299 orang.

5. RSUD Kartini penuh sehingga sejumlah pasien COVID-19 belum bisa ditangani

Warga Jepara Bosan Corona, Prokes Turun 50 Persen, 350 Nakes TerkaparIlustrasi pemakaman pasien positif COVID-19. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat sidak ke RSUD RA Kartini Jepara menemukan sejumlah pasien terlantar di depan ruang IGD karena kondisinya yang telah penuh.

Kepada Ganjar, Direktur RSUD Kartini Bambang Dwipo mengklaim Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakitnya sudah penuh 100 persen. Saat ini, ada pasien COVID-19 yang belum bisa ditangani.

"Itu ada yang belum ditangani pak, masih di luar," kata Bambang.

Melihat kondisi tersebut, Ganjar memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jateng, Yulianto Prabowo untuk menelepon rumah sakit terdekat. Dilaporkan, RSUD Rehata Kelet masih tersedia tempat tidur sebanyak 30 kamar.

"Langsung dibawa ke sana saja pak. Ayo sekarang, telpon ambulans bawa ke sana. Saya minta pak Dirut yang turun langsung," tegas Ganjar.

Beberapa keluarga pasien COVID-19 juga mengeluhkan lambatnya penanganan jenazah. Salah satu keluarga terpaksa menunggu 9 jam untuk pemulasaraan anggota keluarganya.

"Saya menunggu sudah dari jam 3 pagi pak. Tolong pak, saya minta dipercepat. Kasihan kakak saya," kata salah satu keluarga pasien COVID-19 yang meninggal.

Ganjar menyampaikan wilayah Jepara merupakan salah satu daerah yang jadi perhatian selain Kudus, Pati, dan Demak. Ganjar menyebut pihaknya akan memberikan dukungan penuh kepada Jepara berupa penambahan sumber daya manusia (SDM), obat-obatan dan sarana penunjang lainnya akan terus dilakukan.

"Saya mohon dukungan masyarakat, tolong jangan sepelekan. Ayo hindari kerumunan, tempat keramaian, event dan kegiatan lain yang mengundang kerumunan tunda dulu semuanya. Saya mohon masyarakat memberikan dukungan karena semua sudah kecapekan, ada yang sudah kena," pungkasnya.

Baca Juga: Pemudik di Jepara Tertular Corona, Semua Masjid Diizinkan Gelar Salat Id

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya