Terminal Wisata Kudus Ditutup, Tukang Ojek Tak Punya Penghasilan 

Dapat bantuan sembako dari polisi

Kudus, IDN Times – Sejumlah tukang ojek di Terminal Wisata Religi Bakalankrapak Kudus Jawa Tengah mengaku tidak mendapatkan penghasilan sama sekali dalam sehari. Hal tidak lepas karena adanya penutupan terminal yang menuju ke objek wisata religi Makam, Menara, dan Masjid Sunan Kudus oleh pemerintah daerah.

Hal tersebut pun membuat Kepolisian Resor (Polres) Kudus mengadakan kegiatan bakti sosial untuk membantu para tukang ojek yang terdampak karena penyebaran virus corona atau COVID-19.

Baca Juga: Tak Bisa Daftar Kartu Pra Kerja Online? Disnaker Kudus Akan Fasilitasi

1.Tukang ojek dan warga terdampak dapat bantuan sembako

Terminal Wisata Kudus Ditutup, Tukang Ojek Tak Punya Penghasilan Dok. Polres Kudus

Kapolres Kudus AKBP Catur Gatot Efendi mengungkapkan, pihaknya kembali mengadakan kegiatan peduli kegiatan bakti sosial. Hari ini bakti sosial selain kepada warga juga kepada para tukang ojek pangkalan di Terminal Wisata Religi Bakalankrapyak Kudus.

“Kemudian juga bagi para tukang ojek online. Ini sebagai empati kita yang didukung oleh pemerintah kecamatan dan TNI,” kata dia dalam keterangan yang diterima IDN Times pada Rabu (15/4).

Dia mengatakan, pada kesempatan itu ada sebanyak 100 sembako yang diberikan warga yang terdampak virus corona. Termasuk bagi para tukang ojek di terminal wisata dan juga bagi tukang ojek online.

“Kegiatan ini nantinya akan kami laksanakan seminggu dua kali. Kita akan membantu kepada warga yang terdampak corona,” ujar dia.

2. Warga diimbau agar selalu taat imbauan pemerintah guna cegah virus corona

Terminal Wisata Kudus Ditutup, Tukang Ojek Tak Punya Penghasilan Dok. Polres Kudus

Tidak ketinggalan, Catur mengatakan selalu mengimbau kepada masyarakat agar taat dan patuh terhadap imbau dari pemerintah daerah. Apalagi, kata dia untuk menangani dan memutus penyebaran virus corona.

“Kita harus disiplin. Kebijakan pemerintah daerah harus diikutsertakan dan juga patuh kerja sama yang baik. Sehingga harapannya virus ini akan berakhir. Warga bisa beraktivitas seperti biasa. Perekonomian di Kudus kembali normal,” kata dia.

Salah satu tukang becak motor pangkalan di Terminal Wisata Religi Bakalankrapyak, Jibri (69) mengaku sejak ada penutupan terminal wisata religi karena virus corona penghasilnnya menurun drastis. Bahkan dalam sehari hanya satu penumpang saja. Itu pun tidak pasti.

3. Tukang ojek tak miliki penghasilan semenjak ada virus corona

Terminal Wisata Kudus Ditutup, Tukang Ojek Tak Punya Penghasilan Dok. Polres Kudus

“Paling banyak dua saja. Padahal sebelum ada virus corona ini sehari bisa sampai delapan pulang pergi antar penumpang,” kata dia.

Senada juga diungkapkan oleh Sukardi (53). Tukang ojek ini bahkan sejak ada corona beralih menjadi tukang batu. Karena operasi ojek sehari tidak ada penumpang. Karena adanya penutupa terminal.

“Padahal ini bulan Rajab dan Ruwah ramai-ramainya. Biasanya kalau sehari cari uang Rp 100 ribu bisa. Kini sulit sekali. Jadi tukang batu ya juga ndak mesti,” keluh dia.

Tukang ojek yang sudah enam tahun beroperasi itu mengaku terima kasih dengan adanya bantuan sosial yang diberikan oleh pihak kepolisian. Karena dengan bantuan ini paling tidak membantu meringankan kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Bupati Turun Tangan Bubarkan Warga yang Nongkrong di Wilayah Kudus  

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya