Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

3 Sekolah Jadi Klaster Baru COVID-19 di Sragen, Gara-gara Selfie

Ilustrasi sekolah tatap muka (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Sragen, IDN Times - Lonjakan kasus COVID-19 di Sragen disebabkan oleh kemunculan klaster-klaster penyebaran baru. Salah satunya klaster sekolah yang meledak di wilayah Kecamatan Gemolong. 

1. Sebanyak 54 orang dari 3 sekolah terpapar COVID-19

Ilustrasi anak sekolah (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)

Sebanyak tiga sekolah menjadi klaster penularan virus corona di lingkungan tersebut. Sekolah tersebut antara lain SDN Gemolong, MIR, dan MIN 4 Sragen.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen, Tatag Prabawanto membenarkan adanya klaster sekolah itu. Menurut data yang diterima pihaknya, puluhan guru, karyawan, dan siswa di sekolah tersebut positif terpapar COVID-19. 

Masing-masing SDN Gemolong 9 orang positif, MIR ada 12 positif dan MIN 4 Sragen ada 13 positif. Sehingga total dari 3 sekolah itu ada 54 orang guru dan lainnya yang positif.

2. Mereka tertular karena copot masker saat selfie

Ilustrasi siswa SMPN dan orang tuanya (ANTARA FOTO/Septianda Perdana)

“Total ada 72 orang yang diswab di tiga sekolah itu. Hasilnya 54 orang terkonfirmasi positif COVID-19. Mereka yang positif semuanya diisolasi di Technopark Sragen,” ungkapnya melansir joglosemarnews.com, Selasa (15/6/2021).

Penyebab klaster sekolah itu diketahui dari pengakuan seorang guru MI di Gemolong. Dia menceritakan pengalamannya terpapar COVID-19 di hadapan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo yang berkunjung ke Technopark Sragen, Sabtu (11/6/2021) lalu.

Guru perempuan itu mengaku tertular COVID-19 hanya gara-gara mengabaikan protokol kesehatan, yakni sekejap membuka masker saat foto-foto selfie bersama di acara perayaan bersama guru lainnya.

3. Sebanyak 651 pasien positif masih dirawat di Sragen

Ilustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Sebanyak 54 kasus positif baru dari klaster sekolah itu menyumbang ledakan kasus COVID-19 di Sragen pada beberapa hari terakhir. Termasuk pada Sabtu (11/6/2021) terjadi penambahan 146 kasus positif baru dan memecahkan rekor baru peningkatan kasus covid-19 harian sepanjang sejarah pandemik di Sragen.

Sementara per Senin (15/6/2021), total kasus positif COVID-19 di Sragen sudah mencapai 8.413 kasus. Rinciannya terdiri atas 651 pasien masih dirawat, 7295 pasien sembuh dan 467 meninggal dunia.

Kepala DKK Sragen, Hargiyanto menyampaikan, tambahan kasus baru pasien positif mayoritas berasal dari klaster keluarga.

4. Klaster keluarga masih mendominasi

Bahaya Klaster Keluarga (IDN Times/Arief Rahmat)

“Paling banyak klaster keluarga,” terangnya.

Meski mengalami lonjakan kasus COVID-19, pasien positif masih bisa isolasi di Technopark Sragen. Sebab, saat ini di Technopark ada 194 pasien positif dari total kapasitas 300 ruangan.

Hargiyanto menyampaikan, kebijakan Pemkab memang mewajibkan pasien positif dengan kondisi tanpa gejala untuk diisolasi terpusat.

“Kecuali untuk ibu yang menyusui dan tidak memungkinkan di sini, diperbolehkan isolasi mandiri di rumah. Tapi dengan syarat pengawasan ketat Satgas dan Jogo Tonggo warga sekitar,” tandasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
ANGGUN PUSPITONINGRUM
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us