Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memaparkan bahaya narkoba yang dapat mempengaruhi anak muda untuk melakukan perbuatan kejahatan seperti korupsi. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada para ulama agar dapat memberikan penguatan mental spiritual kepada anak-anak muda dan masyarakat agar terhindar dari narkoba. 

Menurutnya melalui Gerakan Nasional Antinarkoba (Ganas Anar) Majelis Ulama Indonesia (MUI), peran ulama sangat penting untuk memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkoba. 

"Tentu kalau bicara bahaya narkoba ini mengerikan. Bikin candu dan merusak apapun, baik fisik, mental, maupun sosial. Kalau sudah sakau, orang bisa nekat dan dapat melakukan tindakan melanggar hukum," ungkap Ganjar dalam keterangan yang diterima IDN Times, Kamis (1/12/2022).

1. Ada 82,4 persen anak muda pakai narkoba

Pixabay.com/rebcenter-moscow

Ia menyebutkan, jika mengacu pada data yang ditemukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), terdapat 82,4 persen anak muda yang berstatus sebagai pemakai narkoba. Di samping itu, ada juga 47,1 persen sebagai pengedar, dan 31,4 persen sebagai kurir narkoba. 

Ganjar ikut menyampaikan, dari data pengungkapan kasus narkoba yang dilakukan Polda Jateng, selama periode Januari-Juli 2022 ada 1.115 kasus narkoha dengan penetapan 1.426 tersangka. 

Kemudian bulan Agustus 2022 Polda Jateng mengungkap sekitar 178 kasus dengan 222 tersangka. Kasus menonjol yang diungkap Polda Jateng bersama Bea Cukai yaitu pengungkapan 509,7 gram sabu yang dipasok dari jaringan Afrika.

"Kalau generasi kita koplo semuanya bagaimana mau menghadapi situasi dunia yang berubah ini seperti apa. Belum lagi ada juga praktik korupsi yang berusaha menyogok agar yang tertangkap dapat bebas atau keringanan," papar Ganjar. 

2. Ganjar berharap ulama bisa punya formula pemberantasan narkoba

Editorial Team

Tonton lebih seru di