Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ahmad Luthfi Sarankan Bupati Walikota Kompak Jalankan Pembangunan Daerah

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bersama Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Wakil Walikota Tegal Tazkiyatul Mutmainah alias Mbak Iin, Walikota Semarang Agustina Wilujeng, Bupati Jepara Witiarso Utomo saat memberikan pernyataan kepada media. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)
Intinya sih...
  • Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, meminta para pemimpin daerah untuk menjaga kekompakan dalam membangun daerah.
  • Birokrasi pemerintahan di Jateng harus melayani dan komunikasi di bawah diperbolehkan dengan gaya bahasa lapangan.
  • Program pembangunan Jateng fokus pada infrastruktur, pendidikan, pangan, swasembada pangan, dan sektor pariwisata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta para bupati dan wali kota serta wakilnya supaya menjaga kekompakan dalam membangun daerah.

Sebab, pihaknya menekankan bahwa kekompakan menjadi modal utama untuk menyelesaikan persoalan-persoalan di daerah.

"Lek kenceng ojo mendahului, lek tajam ojo melukai, let abot dipikul bareng. (Kalau cepat, jangan mendahului. Kalau tajam jangan melukai. Kalau berat, diangkat bersama," tandas Luthfi ketika membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jateng di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Senin (5/5/2025). 

1. Boleh gaya bahasa di lapangan asal bisa bereskan masalah

Gubernur Jateng Ahmad Luthfi bersama Anggota Dewan Pengarah BRIN Tri Mumpuni. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Pada acara tersebut, ia berkata birokrasi pemerintahan di Jateng adalah birokrasi yang melayani. Saat komunikasi di bawah, ia membolehkan dengan gaya bahasa lapangan, asalkan bisa menyelesaikan masalah.

Luthfi menyampaikan, sebelum Musrenbang tingkat provinsi, telah dilakukan Musrenbang wilayah di enam eks karesidenan di Jateng. Musrenbang ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.

2. Tahun depan fokus realisasikan swasembada pangan

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) hingga April 2025, produksi gabah nasional mencapai 13,9 juta ton (dok. Bulog)

Luthfi menyampaikan, sebelum Musrenbang tingkat provinsi, telah dilakukan Musrenbang wilayah di enam eks karesidenan di Jateng. Musrenbang ini menjadi pedoman dalam pelaksanaan pembangunan

Saat ini, Gubernur dan 35 bupati/wali kota serta wakil telah sepakat dalam penyusunan RPJMD 2025-2029. Pada 2025, semua wilayah harus menggenjot infrastruktur jalan, pendidikan dan pangan.

Pada 2026, fokus untuk mewujudkan swasembada pangan. Sedangkan, pada tahun selanjutnya bakal digenjot sektor pariwisata.

3. Tidak boleh ego sektoral

Seorang petugas pintu air membentangkan spanduk bertuliskan petugas irigasi ujung tombak ketahanan pangan. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Semua program yang dilaksanakan, dinyatakan Luthfi, tujuan utamanya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Untuk melaksanakannya, maka semua wilayah harus berkolaborasi. Tak boleh ada ego sektoral, karena satu wilayah bisa jadi bergantung dengan wilayah lain.

Ia mencontohkan, kebutuhan air warga Kota Solo disuplai oleh mata air dari Kabupaten Klaten. Kemudian, kebutuhan pangan di Kota Semarang didukung oleh beras dari wilayah Kendal maupun sekitarnya.

Sebagai informasi, dalam acara Murenbang ini dihadiri oleh 35 bupati/wali kota se Jawa Tengah berserta para wakilnya masing-masing. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us