BBM Ada Campuran Air di Klaten, Menteri ESDM: Akan Kami Tindak Tegas!

Surakarta, IDN Times - Kasus dugaan bahan bakar minyak (BBM) tercampur air di SPBU 44.572.29, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, mendapat perhatian dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia. Ia menegaskan pemerintah tak akan tinggal diam dan siap mengambil langkah tegas jika benar terjadi pelanggaran.
“Saya baru dapat informasinya. Nanti saya akan cek dan panggil tim Lemigas (Lembaga Minyak dan Gas Bumi) untuk menelusuri lebih lanjut,” ujar Bahlil saat kunjungan kerja di Solo, Selasa (9/4/2025).
1. Kendaraan mogok usai isi BBM

Bahlil menyebutkan, jika hasil investigasi membuktikan adanya kelalaian atau pencampuran BBM dengan zat lain, maka pihaknya akan menindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
“Kalau benar terjadi, pemerintah akan ambil sikap tegas. Itu tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.
Polres Klaten sendiri telah melakukan penutupan sementara SPBU tersebut. Dugaan awal menyebutkan BBM jenis Pertalite di SPBU tersebut tercampur air, yang menyebabkan sejumlah kendaraan mogok setelah mengisi bahan bakar.
2. Tercampur dari noken

Kasatreskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa mengonfirmasi, pihaknya menemukan indikasi adanya zat lain dalam BBM yang tersimpan di tangki pengisian SPBU.
“Kami lakukan pengecekan dan benar, dari noken atau tangki pengisian, BBM tersebut tercampur zat lain. Ada juga beberapa kendaraan yang mogok tak lama setelah isi BBM di SPBU itu,” terang Taufik.
Ia menambahkan, sebagai langkah antisipasi dan perlindungan terhadap konsumen, SPBU tersebut langsung disterilisasi dan disegel sementara waktu.
“Kami tetapkan status quo untuk mencegah penjualan BBM yang diduga tercemar. Proses penyelidikan akan terus berlanjut,” tambahnya.
3. Pertamina hentikan penyaluran BBM

Pihak Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah sebelumnya telah menghentikan sementara penyaluran BBM ke SPBU tersebut. Area Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina, Taufiq Kurniawan menyatakan, pembersihan sedang dilakukan dan distribusi akan kembali dibuka setelah kualitas BBM dinyatakan aman.
Pertamina juga menyatakan siap memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terbukti bersalah, termasuk menyerahkan kasus ini ke aparat penegak hukum jika ditemukan unsur pelanggaran berat.