Biaya Makan Bergizi Jadi Rp10 Ribu, Bappeda Jateng: Kalau Sama Susu Gak Cukup

- Prabowo memutuskan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp10 ribu per porsi
- Alokasi anggaran tersebut diprediksi tidak mencukupi untuk membeli susu, menyebabkan keterbatasan menu yang disajikan di sekolah
- Bappeda Jateng menyarankan pemda mendayagunakan kantin sekolah atau berkolaborasi dengan UMKM untuk menyiasati alokasi biaya yang minim
Semarang, IDN Times - Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah memperkirakan alokasi anggaran makan bergizi gratis di tahun 2025 tidak akan mencukupi untuk membeli susu.
Pasalnya, sesuai keputusan Presiden Prabowo Subianto, pagu anggaran makan bergizi gratis disahkan pemerintah pusat sebesar Rp10 ribu per porsi.
1. Anggaran Rp10 ribu tidak bisa libatkan katering

Kepala Bappeda Jateng, Harso Susilo mengungkapkan dengan biaya makan bergizi gratis yang hanya dialokasikan Rp10 ribu, maka penyediaan menu yang disajikan bagi anak-anak sekolah tidak bisa melibatkan pihak katering.
"Secara hitungan dengan asumsi dimasakkan, tidak kontrak dengan katering, memungkinkan untuk bahan bakunya cukup. Tapi kalau dengan susu tidak cukup," kata Harso saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (5/12/2024).
2. Bisa mendayagunakan kantin sekolah

Lebih lanjut, ia berkata guna menyiasati alokasi biaya yang minim, pihaknya menyarankan masing-masing pemda mendayagunakan kantin sekolah sebagai pihak penyelenggara kegiatan makan bergizi gratis.
Opsi lainnya, katanya setiap sekolah bisa berkolaborasi dengan UMKM terdekat untuk bahu-membahu membantu mengolah bahan baku makanan agar bisa disajikan berupa makanan yang higienis di dalam sekolah.
"Tentunya bisa mendayagunakan kantin sekolah. Atau UMKM untuk memasakkan sesuai menu yang sehat untuk anak sekolah," terangnya.
Namun, pihaknya mengemukakan sementara ini belum ada informasi yang menyeluruh ke daerah mengenai petunjuk teknis penggunaan anggaran makan bergizi gratis.
Bappeda, katanya juga belum diberi informasi lanjutan dari Badan Gizi Nasional maupun Bappenas.
"Sampai dengan saat ini belum ada informasi yang ke daerah. Masih pembahasan di tingkat pusat. Dan Bappenas juga belum tahu di Badan Gizi Nasional. Saya baca di medsos dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu apakah benar atau tidak kami belum tahu mas," paparnya.
3. Dinkes berharap pelaksanaan tahun depan lancar

Terpisah, Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar menuturkan kepada IDN Times, meski biaya makan bergizi gratis dipangkas dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu, diharapkan pelaksanaannya tahun depan tetap lancar.
"Jadi harapan kita anak anak bisa mengonsumsi makanan yang bergizi. Nanti Badan Gizi ada petunjuk dan pedoman terkait anggaran Rp10 ribu. Saya kita bisa diperhitungkan dengan makan bergizi ini. Kalau diterapkan 2025 kan ada Persagi nanti," ungkap Ninit sapaan akrabnya.


















