Bupati Pati Resmi Batalkan Kenaikan PBB 250 Persen, Tarif Seperti Tahun 2024

- Bupati Pati membatalkan kenaikan PBB 250 persen tahun 2025 setelah penolakan masyarakat.
- Tarif PBB-P2 dikembalikan seperti tahun 2024, selisih pembayaran akan dikembalikan oleh pemerintah.
- Pembatalan kenaikan PBB menyebabkan tertundanya sejumlah proyek pembangunan yang direncanakan masuk dalam perubahan APBD 2025.
Pati, IDN Times - Bupati Pati Sudewo resmi membatalkan kebijakan kenaikan pajak bumi dan bangunan perdesaan dan perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 sebesar 250 persen. Pembatalan kenaikan PBB tersebut setelah sebelumnya mendapat penolakan dari masyarakat.
Masyarakat Pati merasa keberatan pasalnya kenaikan tarif melonjak hingga 250 persen, meskipun tidak seluruhnya mengalami kenaikan fantastis.
"Tarif PBB-P2 akan dikembalikan seperti semula, sama dengan tahun 2024," kata Bupati Pati Sudewo yang didampingi Kajari Pati, Dandim 0718 Pati, dan Kapolresta Pati di Pati, Jateng, Jumat (8/8/2025) dilansir dari Antara.
Sudewo menyampaikan pembatalan ini diambil setelah mencermati perkembangan situasi serta aspirasi masyarakat yang belakangan ini semakin masif menyuarakan penolakan terhadap kenaikan pajak.
Ia juga memastikan bagi masyarakat yang telah membayar dengan tarif baru, selisih pembayaran akan dikembalikan oleh pemerintah. Sedangkan teknis pengembaliannya akan diatur oleh BPKAD bekerja sama dengan kepala desa.
Sudewo menambahkan keputusan ini diambil demi menjaga suasana daerah yang aman, kondusif, dan mendukung kelancaran perekonomian serta pembangunan jangka panjang.
Namun demikian, maka konsekuensi dari keputusan tersebut tertundanya sejumlah proyek pembangunan yang sebelumnya direncanakan masuk dalam perubahan APBD 2025.
"Beberapa proyek seperti pembangunan infrastruktur jalan, perbaikan plafon RSUD RAA Soewondo yang rusak, serta penataan alun-alun yang dirancang lebih estetis dan nyaman, terpaksa ditunda pelaksanaannya," terangnya.
Dalam kesempatan itu, Sudewo juga meluruskan soal istilah "Pati Mutiara" yang sempat ramai diperbincangkan. Menurut dia, frasa tersebut hanyalah tema peringatan Hari Jadi Pati ke-702, bukan pengganti slogan resmi daerah.
"Slogan Kabupaten Pati tetap 'Bumi Mina Tani'. Yang penting kita tetap kompak, solid, dan gotong royong membangun Pati demi Pati yang lebih maju," ujarnya.