Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/ Muchammad

Tegal, IDN Times - Belajar dari rumah secara online selama pandemik virus corona (COVID-19) menjadi hal baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Tak jarang, banyak guru, siswa, dan orang tua yang sedikit direpotkan dalam mempraktikkannya. Seperti curhatan beberapa guru negeri dan swasta di Kota Tegal berikut ini.

1. Butuh kuota dan kesabaran yang ekstra

IDN Times/ Muchammad

Seorang guru Sekolah Dasar (SD) Negeri di Kota Tegal, Bintang Mayapada mengaku harus mengeluarkan biaya tambahan selama menjalankan program mengajar dari rumah. Meski biaya tersebut ditanggung oleh pihak sekolah, butuh kesabaran ekstra pula dalam menjalankannya.

Beragam kendala dialami Bintang. Seperti saat dirinya mengalami kesulitan ketika mengunduh video dari siswa yang ukuran file atau berkasnya sangat besar. Sebab, selama mengajar dari rumah, seluruh aktivitasnya menggunakan smartphone, baik mendistribusikan soal maupun materi, hingga pengumpulan tugas siswa.

“Kalau secara pribadi, dengan sistem seperti ini bagi saya tidak ada kendala. Hanya butuh kuota dan kesabaran tambahan saja. Karena semuanya dialihkan menggunakan HP yang membutuhkan akses internet lancar dan kencang. Kalau lemot, ya siap-siap mengeluarkan cadangan sabar,” katanya.

2. Guru dan siswa mendapat kuota dari pihak sekolah dari dana BOS

Editorial Team

Tonton lebih seru di