Dibuka Seminggu, Para Tokoh Tertarik Daftar ke DPD PDIP Jateng

28 Nov 2019, 19:20 WIB

Ilustrasi PDI Perjuangan. IDN Times/Fitria Madia

Semarang, IDN Times - Tahapan pendaftaran peserta Pilkada 2020 yang akan dibuka DPD PDIP Jawa Tengah pada 6-12 Desember, mulai menarik minat sejumlah kalangan masyarakat.

Bahkan, saat ini sudah ada beberapa tokoh politik di daerah yang berminat mendaftarkan berkas pencalonannya ke markas DPD PDIP Jateng di Panti Marhein, Semarang.

Hal tersebut terungkap tatkala Sekretaris DPD PDIP Jateng, Bambang Kusriyanto, dikontak wartawan, pada Kamis (28/11).

"Yang mendaftar dari kabupaten dan kota sudah kelihatan. Tapi kita gak pernah memasang target, kalau mereka kepengin maju, ya silahkan daftar aja. Karena yang menentukan semua rekomendasinya dari DPP," kata Bambang Krebo, sapaan akrabnya.

1. Pendaftaran selama sepekan akan dimanfaatkan untuk menjaring kader yang handal

IDN Times/Fitria Madia

Bambang menyatakan tahapan pendaftaran dimanfaatkan untuk menjaring kader-kader PDIP yang handal untuk bertarung di Pilkada serentak tahun depan. Di Jateng sendiri, Pilkada akan digelar di 21 kabupaten/kota.

"Kemarin sudah ada instruksinya, kita buka pendaftarannya mulai tanggal 6 sampai dengan 12 Desember. Sehingga siapa yang belum daftar ke DPC, monggo dipersilahkan mendaftar di DPD," ungkapnya.

2. Gibran disarankan daftar ke DPD atau DPP sekalian

IDN Times/Larasati Rey

Sejauh ini, ia mengklaim belum ada komunikasi secara personal dari tokoh-tokoh yang maju di 21 daerah. Pun demikian dengan putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.

Ia menyarankan kepada Gibran bila tidak bisa mendaftar di DPC PDIP, maka bisa memasukan berkas pendaftarannya ke DPD PDIP Jateng. Alur pendaftaran ini juga berlaku bagi semua kandidat dari 21 kabupaten/kota.

"Atau bisa juga kalau belum sempat, daftarnya bisa ke DPP. Tidak harus ke DPC, sebab pihak DPC kan sudah menutup pendaftarannya," terangnya.

3. Sekretaris PDIP Jateng: DPP tinggal menentukan saja

Dok.IDN Times/Istimewa

Ia menambahkan tahapan selanjutnya adalah melakukan survei internal untuk melihat tingkat popularitas dan elektabilitas seorang kandidat di mata publik.

"Mana yang paling populer, dan elektabilitasnya tinggi nanti disampaikan DPP. DPP tinggal menentukan saja," tutupnya.