Diunggulkan jadi Ketum PSI, Waketum Projo Sebut Jokowi Tak Pantas di PSI: Harus Partai Besar

- Jokowi dianggap tidak pantas jadi Ketum PSI karena partai tersebut dianggap kecil
- Relawan Projo mendorong Jokowi untuk membuat partai baru dengan sistem partai super TBK
- Optimisme bahwa partai baru yang dibuat oleh Jokowi akan bisa masuk di parlemen pada pemilu tahun 2029
Surakarta, IDN Times - Wakil Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo), Freddy Damanik dan Wakil Ketum Umum relawan Jokowi Mania (Joman), Andi Azman melarang Presiden ke-7 Joko “Jokowi” Widodo untuk mendaftar sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
1. Tidak pantas di PSI karena partai kecil

Ditemui di kediaman Jokowi, Freddy mengaku jika Jokowi tidak pantas di PSI, terlebih PSI merupakan partai kecil, menurutnya Jokowi lebih pantas untuk mengelola partai yang lebih besar.
“Kalau saya melihatnya PSI itu kekecilan. Beliau gak pantas di PSI. Untuk itu harus partai besar dan kuat atau membuat partai sendiri dan nantinya merupakan legacy beliau ya untuk Indonesia ke depan,” jelasnya.
2. Mendorong Jokowi buat partai baru

Lebih lanjut, Freddy mengatakan jika relawan Projo mendorong Jokowi untuk membuat partai baru, dengan pemikiran Jokowi selama ini yakni dengan sistem partai super TBK.
“Kalau saya sudah sering statement kalau projo jelas mendorong pak jokowi membuat partai baru ya selain memang kiprahnya beliau masih dibutuhkan oleh bangsa ini sepakat dengan bang Andi tadi bahwa beliau harus memberikan legacy berupa partai sebagaimana presiden presiden lainnya,” jelasnya.
“Jadi ayo pak kita tunggu momentum kenalan bapak untuk partai barunya partai super TBK,” sambung Freddy.
3. Optimis menang di Pemilu 2029

Hal senada juga disampaikan oleh Waketim relawan Jokowi Mania (Joman) Andi Azwan yang turut mendukung Jokowi untuk membuat partai baru. Menurutnya, ia percaya jika Jokowi membuat partai baru akan bisa masuk di parlemen pada pemilu tahun 2029 mendatang.
“Kan harus membuat partai itu sendiri karena ini saya yakin maka ini juga kalau buat dirikan pasti akan masuk di lingkungan parlemen 2029,” jelasnya.
Lebih lanjut ditanya soal jawaban Jokowi untuk memilih tetap di PSI meski ada tawaran dari PPP, Andi mengaku jika PPP bukan darah Jokowi dan tidak cocok untuk Jokowi.
“Kalau PPP bukan DNA nya Pak Jokowi kalau kita lihat beliau nasionalis kalau PPP itu kan lebih banyak lebih kepada islami traditional. Gak cocok eecara DNA walauoun asasnya semua Pancasila. Tapi kalau beliau membuat partai sendiri itu akan legacy yang sangat signifikan,” jelas Andi Azwan.
“Seperti apa presiden presiden sebelumnya kayak misalnya Gus Dur punya PKB, SBY Demokrat, Pak Prabowo ada gerindra kan gitu ,Ibu Meha dengan PDIP,” pungkasnya.