Efek Banjir Sayung, Ahmad Luthfi Sarankan Setiap OPD Bangun Sense of Crisis

- Luthfi meminta setiap OPD memiliki sense of crisis
- Intervensi terhadap 22 desa yang terdampak banjir dan rob di Demak
- Pelaksanaan retret untuk menyamakan persepsi dan kolaborasi dalam membangun Jawa Tengah
Semarang, IDN Times - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi meminta kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya agar memiliki sense of crisis atau peka terhadap persoalan warga.
Hal itu disampaikan saat menutup kegiatan Manunggal Leadership Retret Ngopeni Ngelakoni Jateng, di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Provinsi Jawa Tengah, pada Senin, 16 Juni 2025.
"Inilah nafas-nafas kebersamaan yang harus kita laksanakan. Sehingga tidak ada lagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang tidak memiliki sense of crisis dalam pembangunan wilayah kita," kata Luthfi.
1. Luthfi singgung intervensi terhadap 22 desa

Ia mencontohkan, dalam beberapa hari terakhir, seluruh OPD Pemerintah Provinsi Jateng terjun langsung mengintervensi penanganan banjir dan rob di Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.
Penanganan yang dilakukan baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Penanganan jangka pendeknya, di antaranya pompanisasi, bantuan pangan, layanan kesehatan, pemasangan water barrier, rumah apung, bantuan keuangan, dan sebaganya. Jangka menengahnya adalah normalisasi sungai, sedangkan jangka panjangnya adalah pembangunan tanggul laut (giant sea wall).
"Seluruh OPD diturunkan untuk menangani setidaknya 22 desa yang terdampak rob dan banjir di Demak," ucap Luthfi.
2. Luthfi: Kita bukan superman tapi super team

Lebih tegas lagi Luthfi menambahkan, pelaksanaan retret dalam rangka menyamakan persepsi, agar ada kolaborasi dalam membangun Jawa Tengah. Sebab, upaya-upaya pembangunan itu tidak bisa dilakukan sendiri, tapi butuh semangat kebersamaan.
“Karena kita bukan superman, akan tetapi super team. Jadi satu untuk semua, semuanya untuk satu," katanya.
3. Wabup Demak apresiasi retret

Selama sepekan ada sebanyak 438 peserta terdiri dari wakil bupati/walikota, kepala OPD, direktur BUMD, pejabat administrator, hingga analis kebijakan mengikuti kegiatan retret tersebut. Mereka mendapatkan pembekalan dari berbagai lembaga seperti Bappenas, KemenPAN-RB, Kemendagri, KPK RI, Kejaksaan Tinggi, hingga tokoh agama dan widyaiswara BPSDMD Jateng.
Wakil Bupati Demak, Muhammad Badruddin mengapresiasi kegiatan retret. Sebab, kegiatan retret ini menjadi upaya menyatukan langkah dan koordinasi yang baik antar daerah untuk pembangunan di Jawa Tengah. Selain itu, juga mensukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.
Menurutnya, kegiatan tersebut juga menjadi ruang silaturahmi dan diskusi antardaerah di Jawa Tengah. Mulai dari mengurai permasalahan hingga mencari solusi terbaik.