Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gus Yasin Janjikan Para Difabel Dapat Pelatihan Tanggap Bencana

IMG-20250717-WA0095.jpg
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen bertemu jajaran rektorat UIN Walisongo Semarang. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)
Intinya sih...
  • Gus Yasin janjikan pelatihan tanggap bencana bagi difabel di Jawa Tengah.
  • Pelatihan diselenggarakan oleh PMI dan BPBD, dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan difabel saat terjadi bencana.
  • Keterlibatan difabel dalam pelatihan kebencanaan dinilai penting untuk memberi warna pada praktik inklusi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mengupayakan para penyandang difabel di wilayahnya mendapat akses pelatihan tanggap kebencanaan. Hal itu supaya meningkatkan kesiapsiagaan ketika ada bencana.

Pelatihan itu baik yang diselenggarakan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) maupun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng.

"Kawan-kawan difabel benar-benar ikut andil, bukan hanya mendonorkan darah. Akan tetapi juga dilatih oleh PMI dan BPBD dalam (pelatihan) kebencanaan yang ada di Jawa Tengah," Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin saat menghadiri Penyerahan Penghargaan dan Temu Donor Darah Sukarela ke-50 dan ke-75 kali Palang Merah Indonesia (PMI) kabupaten/kota se-Jawa Tengah, di Auditorium Univesitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, belum lama knk

Sejauh ini menurutnya, pelatihan kebencanaan bagi difabel terus diperluas. Dari 35 kabupaten/kota di Jateng, tinggal delapan daerah yang akan dijangkau.

"Yang belum, Insya Allah pada tahun ini akan ditambahkan lagi. Jadi, kebencanaan ini tidak memandang difabel atau tidak. Akan tetapi mereka harus benar-benar tanggap," kata pria yang akrab disapa Gus Yasin itu.

Sekretaris Layanan Inklusi Disabilitas Penanggulangan Bencana (LIDi PB), Kabupaten Semarang, Ratna W mengatakan, layanan inklusi difabel pada bidang kebencanaan dinilai sangat penting, supaya ketika ada kejadian bencana bisa terlayani dengan baik.

Ia berkata layanan kebencanaan masih memakai standar umum. Padahal masing-masing difabel memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda-beda. Oleh karenanya, keterlibatan para panyandang difabel dalam pelatihan kebencanaan ini sangat penting, supaya bisa memberi warna pada praktik inklusinya.

Sebagai informasi, pada kegiatan tersebut, terdapat 2.140 orang penerima penghargaan. Mereka terdiri dari 1.614 pendonor sebanyak 50 kali, dan 526 pendonor sebanyak 75 kali.

Dalam kesempatan itu, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng menyalurkan 10 unit kursi roda, 10 pasang kruk atau alat bantu jalan, 10 paket Al-Quran braille untuk Yayasan Komunitas Sahabat Mata, dan penyeluran dana untuk pembangunan Rumah Sahabat untuk semua ragam disabilitas Rp20 juta.

Selanjutnya penyaluran dana kebencanaan untuk wilayah Sirampok, Kabupaten Brebes Rp190.500.000 dari PMI se-Jawa Tengah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us