Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Hukum Administrasi Negara Bisa Perbaiki Integritas Pelayanan Publik

IMG-20250823-WA0015.jpg
Dekan Fakultas Hukum Unisula Semarang Prof Jawade Hafidz dikukuhkan sebagai guru besar Ilmu Hukum Administrasi Negara. (IDN Times/Dok Humas Unisula Semarang)
Intinya sih...
  • Hukum Administrasi Negara bisa hilangkan praktek koruptif
  • Pemerintah dan pengusaha dukung kebijakan pro rakyat
  • Rektor Unisula puji sosok Jawade Hafidz
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Proses birokrasi yang selama ini terkesan panjang dan belibet menjadi sorotan Dekan Fakultas Hukum (FH) Unissula Semarang, Prof Dr Jawade Hafidz saat dikukuhkan menjadi guru besar Ilmu Hukum Administrasi Negara di Auditorium Unisula Jalan Raya Kaligawe Semarang, Sabtu (23/8/2025). 

Jawade Hafidz berkata semestinya sistem layanan birokrasi tak boleh terlalu panjang. Maka yang patut dibenahi ialah sumber daya manusia (SDM). 

"Ada tiga hal yang dipersyaratkan pertama dia harus berakhlaq, kedua integritas kepribadiannya harus teruji," ungkap Jawade. 

1. Hukum Administrasi Negara bisa hilangkan praktek koruptif

Dispendukcapil Kabupaten Kediri Wirawan mengebut perekaman E-KTP menjelang pemilu 2024. (Dok. Pemkab Kediri)
Dispendukcapil Kabupaten Kediri Wirawan mengebut perekaman E-KTP menjelang pemilu 2024. (Dok. Pemkab Kediri)

Integritas, lanjutnya bisa dilakukan dengan memberikan pelayanan publik yang singkat, cepat dan tepat. "Kalau masyarakat minta dilayani ya harus dilayani. Ini yang saya sebut integritas pelayanan negara jadi hal penting," tuturnya. 

Dalam orasi ilmiahnya ia juga menyampaikan pidato berjudul Tanggung Jawab Hukum Administrasi Negara (HAN) dalam menyelamatkan aset kekayaan negara akibat perilaku koruptif.

Jawade memberikan banyak gagasan penting untuk menyelesaikan permasalahan bangsa. Seperti perilaku koruptif penyelenggara negara, dan maladministrasi yang menyebabkan masyarakat menjadi miskin dan menderita.

Menurutnya sangat penting menjadikan hukum administrasi negara sebagai soko guru untuk menciptakan pemerintahan yang bersih dari praktek Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Hal itu dilakukan berdasarkan UU Nomor 30 Tahun 2014.

Caranya dengan memperkuat implementasi prinsip legalitas, meningkatkan akuntabilitas, menegakkan transparansi, mempertegas dan mengutamakan sanksi administratif. Menerapkan sistem closed system yaitu birokrasi yang tertutup dari pengaruh politik, kepentingan pribadi, atau kelompok tertentu. Serta upaya paksa penyelamatkan aset kekayaan negara melalui perampasan aset.

2. Pemerintah dan pengusaha dukung kebijakan pro rakyat

IMG_20250823_120416.jpg
Guru Besar Ilmu Hukum Administrasi Negara dari Universitas Islam Sultan Agung (Unisula) Semarang Prof Jawade Hafidz usai acara pengukuhan di Auditorium Unisula Kaligawe. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Dirinya juga mendorong pengusaha dan masyarakat untuk mendukung kebijakan strategis pemerintah yang pro-rakyat. Mendorong keberanian menolak kebijakan pemerintah yang merugikan kepentingan masyarakat.

Melalui sinergisitas antara pemerintah, pengusaha, masyarakat, melalui penguatan tanggung jawab HAN, diharapkan upaya penyelamatan aset kekayaan negara dari pelaku tindak pidana korupsi dapat berjalan efektif. "Mampu mewujudkan pemerintahan yang bersih, adil, transparan, akuntabel untuk melahirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," paparnya. 

3. Rektor Unisula puji sosok Jawade Hafidz

IMG-20250823-WA0019.jpg
Prof Jawade Hafidz foto bersama dengan Rektor Unisula Semarang dan ketua yayasan badan wakaf. (IDN Times/Dok Humas Unisula Semarang)

Sementara itu, Rektor Unissula, Prof Dr Gunarto SH MH memuji Prof Jawade sebagai dosen yang memuliakan orang tuanya. Ia juga bilang Prof Jawade sebagai aktivis yang istiqomah mengakkan kebenaran dan selalu berbuat kebaikan.

"Saya bangga hari ini telah dikukuhkan seorang guru besar yang taat, patuh, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Tak pernah lelah selalu berjuang meskipun sudah menjadi yatim sejak usia lima tahun,” ujar Jawade

Hadir dalam kesempatan tersebut para kolega dari berbagai universitas di dalam dan luar negeri. Juga kolega dari berbagai instansi penegak hukum, dan yayasan.

Tamu internasional yang hadir antara lain Prof Im Yong Ho dari Hankuk University. Prof Dr Tajudden Sanni dari Maldives University. Prof Dr Fatih Gedikli dari Universitas Istanbul Turki. Prof Dr Maggouri Abdelaali dari Maroko, dan Prof Hakan Kocak dari University Ankara Turki.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut ketua pembina YBWSA Drs Azhar Combo, Ketua Pengurus YBWSA Prof Dr Bambang Tri Bawono. Hadir pula para guru besar, anggota senat, dosen, karyawan dan juga mahasiswa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us