Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Ibu Tidur, Anak Main Hujan-Hujanan Meninggal Dunia di Semarang, Hanyut

Relawan dan kepolisian mencari korban bocah yang hanyut di sungai Rowosari Tembalang Semarang. (dok. Polrestabes Semarang)

Semarang, IDN Times - Akibat bermain hujan-hujanan tanpa pengawasan orangtua, seorang bocah laki-laki berusia dua tahun enam bulan ditemukan meninggal dunia. Bocah berinisial FRH itu hanyut di sebuah sungai di Jalan Rowosari Krajan, Rowosari, Tembalang.

1. Korban hilang setelah hujan-hujanan

ilustrasi hujan-hujanan (Unsplash/Robert Collins)

Berdasarkan kronologi, korban dikabarkan hilang saat bermain hujan-hujanan di sekitar rumahnya, Minggu (26/12/2021) sekitar pukul 14.15 WIB. Kabar tersebut membuat orang tua si bocah kelabakan dan membuat geger para tetangganya. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian.

Dalam pencarian korban yang diduga hanyut di sungai itu, polisi dibantu sejumlah relawan. Akan tetapi, pencarian sempat dihentikan saat tengah malam lantaran kondisi cuaca gerimis dan medan yang sulit. Kemudian, Senin (27/12/2021) pagi, pencarian kembali dilakukan.

Akhirnya, korban ditemukan di aliran sungai yang berjarak satu kilometer dari lokasi korban terakhir terlihat.

"Iya betul, korban ditemukan pagi ini sekira pukul 06.00," ungkap Kapolsek Tembalang Kompol R Arsadi, dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times.

2. Korban ditemukan tersangkut batang pohon bambu

ilustrasi pohon bambu (pixabay.com/@publicdomainpictures-14)

Hasil dari pencarian itu, korban ditemukan tersangkut di antara batang rumpun pohon bambu yang berada di pinggir sungai. Adapun, lokasinya berada di dekat lapangan sepakbola Rowosari.

"Iya korban ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. Saat korban ditemukan meninggal ada ayahnya yang turut menyaksikan. Mayat korban langsung dibawa ke rumah duka," katanya.

Sebelum kejadian korban hanyut, ia sempat bermain hujan-hujanan bersama dua kakak kandungnya. Kegiatan mereka bermain di tengah guyuran hujan deras bahkan sempat terekam video. Mereka bermain hujan-hujanan atas seizin ayah mereka.

3. Orangtua menerima kejadian sebagai musibah

Orang tua korban di hadapan jenazah anaknya yang hanyut di sungai Rowosari Tembalang Semarang. (dok. Polrestabes Semarang)

Namun, saat kejadian ibu korban sedang tidur siang. Beberapa lama kemudian, ayah korban menanyakan kepada kakak korban terkait keberadaan adiknya. Akan tetapi, kedua kakak korban yang masing-masing berusia 10 dan 7 tahun tidak tahu keberadaan adiknya.

"Ayah korban lalu membangunkan istrinya. Mereka lalu mencari anaknya tersebut. Ternyata anaknya hilang dan terhanyut di sungai saat hujan," ujar Arsadi.

Ia menyebut, orangtua korban menerima kejadian itu sebagai musibah sehingga tidak akan menuntut ke pihak mana pun. Ia mengimbau agar orangtua lain bisa lebih berhati-hati saat mengizinkan anaknya bermain hujan-hujanan. Terutama jika di dekat rumah ada sungai atau saluran air besar.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
ANGGUN PUSPITONINGRUM
EditorANGGUN PUSPITONINGRUM
Follow Us