Jasa Raharja Ungkap Besaran Santunan Korban Tewas dan Luka Tol Krapyak

Semarang, IDN Times - Semua korban meninggal dunia maupun korban luka dalam kecelakaan maut bus PO Cahaya Trans di Tol Krapyak Semarang memperoleh santunan dengan nominal berbeda-beda.
Pelaksana Tugas (Plt) Dirut Jasa Raharja, Dewi Ariati Susana para korban luka-luka juga diberikan bantuan pengobatan di rumah sakit sampai tuntas.
Pihaknya kini telah menerbitkan surat guarantee letter sebagai bukti permintaan ke pihak rumah sakit untuk menanggung pembiayaan para korban.
"Yang luka-luka kami berikan guarantee letter. Kami sudah berikan jaminan untuk pengobatannya di rumah sakit," tuturnya, Senin (22/12/2025).
Lebih lanjut, ia bilang korban luka-luka memperoleh santunan maksimal Rp20 juta. Sedangkan korban meninggal akan diberikan sebanyak Rp50 juta per orang.
Khusus korban yang mengalami luka-luka, katanya tanggungan biaya akan dibayarkan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Yang meninggal itu (dapat santunan) Rp50 juta dan luka-luka maksimal Rp20 juta. Untuk luka-luka akan dibayarkan ke rumah sakit diberikan sesuai ketentuan," paparnya.
Untuk saat ini pihak Jasa Raharja juga melakukan pendataan untuk memastikan identitas ahli waris para korban. Ini untuk menyesuaikan implementasi UU Nomor 33.
"Kami masih pendataan untuk memastikan ahli waris sesuai kebutuhan, karena sesuai UU 33 korbannya luka-luka. Kalau ahli waris bisa dipastikan, kami secara otomatis caseless kami akan buat rekeningnya untuk langsung transfer ke rekening ahli waris. Maka yang kami kerjakan sekarang ialah untuk dipastikan ke ahli waris," ujarnya.
Sedangkan, Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengungkapkan terdapat 15 korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus PO Cahaya Trans yang berangsur dipulangkan dari RSUP dr Kariadi.
Sementara di RSUD Tugurejo ada satu jenazah dan lima korban luka-luka, di RS Columbia Asia ada lima korban luka-luka dan RS Elisabeth juga merawat tiga korban luka-luka.
Humas RS Elisabeth Probowatie Tjondronegoro membenarkan, ada tiga korban luka yang dirawat di rumah sakitnya.
"Yang dua sudah diizinkan pulang buat rawat jalan. Yang satu korban masih opname di ruang Theresia. Tiga korban masih anak-anak," kata Probo kepada IDN Times.


















