Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kuatkan Literasi, Ikatan Pustakawan Jateng Sarankan UU Nomor 43 Diubah

perpustakaan di Ruang Literasi Kaliurang (instagram.com/ruangliterasikaliurang)
perpustakaan di Ruang Literasi Kaliurang (instagram.com/ruangliterasikaliurang)
Intinya sih...
  • Ikatan Pustakawan Jateng ingin revisi UU Nomor 43 tahun 2007 untuk perbaiki keterampilan pustakawan
  • Minta dewan perpustakaan dibentuk dan bantuan Kemendes tingkatkan budaya membaca di desa
  • Gus Yasin punya PR infrastruktur literasi, tata kelola perpustakaan, kompetensi pustakawan, dan kolaborasi dengan komunitas literasi

Semarang, IDN Times - Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jawa Tengah menyarankan kepada DPR RI untuk memperkuat budaya membaca dengan merevisi implementasi UU Nomor 43 Tahun 2007 yang mengatur tentang perpustakaan. 

Ketua Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Jateng, Dyah Nugraheni, mengatakan saat ini pihaknya memerlukan dukungan dari Pemprov Jateng dan anggota Komisi X DPR RI supaya keterampilan para tenaga perpustakaan atau pustakawan dapat diperbaiki. 

"Kami juga ingin dukungan untuk meningkatkan kemampuan tenaga perpustakaan. Jadi dengan berbagai macam tantangan kita bisa eksis. Kami perlu dukungan dan Pemprov Jateng dan DPR RI," tutur Dyah kepada IDN Times, Senin (28/7/2025). 

1. Minta dewan perpustakaan dibentuk

ilustrasi membaca di perpustakaan (pexels.com/Yan Krukau)
ilustrasi membaca di perpustakaan (pexels.com/Yan Krukau)

Selain itu dalam upaya penguatan literasi, menurutnya kini juga dibutuhkan memeratakan tenaga pustakawan

Pihaknya nantinya akan menyampaikan aspirasi ke Komisi X DPR RI, agar UU Nomor 43 bisa direvisi. Supaya bisa mendukung upaya penguatan digital, serta kelembagaan lain di bidang perpustakaan. 

Dewan perpustakaan, kata dia, juga harus dibentuk untuk mengawasi pengembangannya di pusat daerah dan provinsi. 

2. Arpusda minta bantuan Kemendes tingkatkan budaya membaca di desa

Ilustrasi Perpustakaan Cikini / dok Istimewa Pemprov DKI
Ilustrasi Perpustakaan Cikini / dok Istimewa Pemprov DKI

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip (Arpusda) Jateng, Rahmah Nur Hayati, mengemukakan bahwa penguatan perpustakaan bisa didorong melalui akreditasi.

"Untuk perpustakaan yang masuk ke desa-desa juga butuh dukungan Kementerian Desa. Di Jateng juga ada program Pesantren Obah, bagaimana menguatkan literasi santri dan bisa koordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag)," kata Rahmah.

3. Gus Yasin punya PR infrastruktur literasi

IMG-20250726-WA0075.jpg
Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen saat berkoordinasi dengan ikatan pustakawan untuk menggelorakan literasi membaca bagi para santri. (IDN Times/Dok Humas Pemprov Jateng)

Sedangkan, Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen menyampaikan Pemprov akan mengupayakan tata kelola perpustakaan, menguatkan kompetensi pustakawan, dan mendorong kolaborasi dengan komunitas literasi.

Dari sisi infrastruktur, kata Taj Yasin, Pemprov mengupayakan agar perpustakaan masuk ke desa-desa melalui program Kecamatan Berdaya. 

"Nah ini tadi sudah disampaikan ke pemerintah pusat yakni Perpusnas untuk bersinergi," ujar putra almarhum pengasuh Ponpes Al Sarang Rembang KH Maimoen Zubair ini. 

"Yang masih jadi PR yakni infrastruktur litetasi, seperti perpustakaan," sambungnya. 

Namun literasi bukan semata soal infrastruktur. Akan tetapi juga budaya membaca yang perlu dibangun dari keluarga, sekolah, hingga komunitas. 

"Anak-anak diajak budaya membaca. Ajak minimal 1,5 jam membaca buku didampingi orang tuanya dalam sehari," katanya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us