Kuota Pengolahan Susu Dibatasi, Para Peternak Jateng Tekor Jutaan

- Pembatasan kuota industri pengolahan susu beresiko merugikan peternak sapi perah di Boyolali
- Para peternak bisa kehilangan hingga Rp 400 juta setiap hari karena terpaksa membuang susu yang tidak terserap oleh industri
- Kementan berjanji akan mengambil langkah konkret untuk meningkatkan serapan susu lokal, termasuk memasukkan susu dalam program makan siang bergizi di berbagai daerah
Semarang, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyebutkan pembatasan kuota pada industri pengolahan susu (IPS) beresiko menimbulkan kerugian yang besar di tingkat peternak. Sekda Jateng, Sumarno menyampaikan apabila kuota serapan susu dibatasi, maka yang akan terdampak adalah para peternak sapi perah yang ada di Kabupaten Boyolali.
1. Peternak bisa kehilangan penghasilan Rp400 juta

Sumarno menyebutkan bahwa setiap hari para peternak bisa kehilangan hingga Rp 400 juta akibat terpaksa membuang susu yang tidak terserap oleh industri.
"Susu harus segera diproses atau akan rusak, dan jika sudah rusak, ya terpaksa dibuang," tutur Sumarno kepada wartawan di kantor Gubernuran, Selasa (12/11/2024).
2. Serapan susu lokal rendah

Lebih jauh, pihaknya mengakui sudah diajak membahas pembatasan kuota pengolahan susu bersama Kementan. Dari hasil pembahasan dengan Kementan, katanya persoalan utama terletak pada rendahnya serapan sekaligus munculnya impor susu yang menjadi tantangan bagi para peternak.
"Kalau kita bicara soal impor dan serapan ini, tentunya pemerintah daerah tidak memiliki wewenang penuh untuk mengatasi masalah ini," paparnya.
3. Dijanjikan masuk ke program makan bergizi gratis

Namun, Sumarno berkata Kementan berjanji akan mengambil langkah konkret untuk meningkatkan serapan susu lokal. Salah satu inisiatif yang disiapkan adalah memasukkan susu dalam program makan siang bergizi di berbagai daerah.
"Mudah-mudahan ini segera berjalan. Saya sendiri berasal dari Boyolali dan sangat memahami masalah ini," akunya.
Sedangkan pihaknya pun mendorong industri-industri pengolahan susu di sentra penghasil susu untuk meningkatkan penyerapan susu dari peternak lokal. Akan tetapi Sumarno mengakui masih terdapat kendala dalam efisiensi produksi yang perlu terus diperbaiki.
"Dalam jangka pendek, yang bisa kami lakukan adalah mendorong industri untuk meningkatkan penyerapan. Karena pada dasarnya, susu tidak bisa ditunda proses pemerahannya. Jika tidak segera diperah dan diolah, kualitasnya akan menurun," kata Sumarno.