Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tenggelam (unsplash.com/Stormseeker)
ilustrasi tenggelam (unsplash.com/Stormseeker)

Intinya sih...

  • Enam mahasiswa KKN UIN Walisongo hanyut saat main river tubing di Desa Getas, Kendal

  • Kejadian terjadi saat hujan lebat mengguyur Singorojo pada Selasa (4/11/2025) siang

  • Rektor UIN Walisongo menegaskan akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times - Pihak rektorat UIN Walisongo Semarang menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang dialami enam mahasiswa KKN yang kedapatan hanyut saat main river tubing di Desa Getas, Kecamatan Singorojo Kabupaten Kendal. 

Kejadian tersebut dari info yang diterima IDN Times terjadi Selasa (4/11/2025) siang saat hujan lebat mengguyur Singorojo. Kejadian jam 13.53 WIB saat mahasiswa sedang bermain air di aliran sungai Tubing Genting Jolinggo. Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Kendal, tiba-tiba terjadi banjir bandang akibat hujan deras di hulu sungai yang mengakibatkan enam mahasiswa terseret arus.

Rektor UIN Walisongo Semarang, Prof Nizar menegaskan kampusnya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan kegiatan KKN. Terutama terkait keamanan, mitigasi risiko, dan pengawasan kegiatan lapangan.

"Keselamatan mahasiswa adalah prioritas utama universitas. KKN adalah bentuk pengabdian kepada masyarakat, namun harus selalu dijalankan dengan kesiapsiagaan dan pertimbangan keselamatan yang matang,” ungkapnya.

Ia pun menyampaikan rasa duka yang mendalam dan komitmen penuh universitas dalam penanganan musibah ini.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami sangat berduka atas musibah yang menimpa mahasiswa UIN Walisongo di Kendal. Atas nama universitas, kami menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban," tambahnya. 

Pihaknya kini sedang berkoordinasi dengan BPBD dan tim SAR gabungan guna mendukung upaya pencarian serta mendampingi keluarga mahasiswa di lokasi. 

Sebagai bentuk tanggung jawab dan kepedulian, kampusnya telah mengambil beberapa langkah. Yakni menurunkan tim pendamping universitas dan dosen pembimbing KKN untuk mendampingi keluarga korban dan membantu proses pencarian di Singorojo Kendal.

Kemudian pihaknya juga berkoordinasi dengan BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, dan aparat setempat dalam proses pencarian.

"Menyediakan layanan konseling dan dukungan spiritual bagi mahasiswa dan keluarga yang terdampak. Melakukan evaluasi dan penguatan sistem keamanan kegiatan KKN di seluruh lokasi penugasan," paparnya.

Di samping itu, leluarga besar UIN Walisongo memohon doa seluruh masyarakat agar tiga mahasiswa yang masih dalam pencarian segera ditemukan, serta agar keluarga korban diberi kekuatan dan kesabaran dalam menghadapi musibah.

Hingga kini, tiga mahasiswa ditemukan meninggal dunia. Sedangkan tiga lainnya masih dalam proses pencarian oleh tim gabungan dari BPBD Kendal, Kantor SAR Semarang, PMI Kendal, FRPB Kendal, serta warga sekitar.

"Semoga Allah SWT menerima amal ibadah para korban, memberikan ketabahan bagi keluarga, dan melindungi seluruh mahasiswa dalam pengabdian mereka di tengah masyarakat,” katanya. 

Doa bersama dilaksanakan pada malam ini untuk mengenang para korban yang meninggal dan semoga melalui doa bersama ini korban yang belum ditemukan dalam keadaan selamat. arang,

Editorial Team