Mbah Slamet Ungkap Ritual yang Ia Lakukan Sebelum Bunuh 12 Korbannya

Banjarnegara, IDN Times - Slamet Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang tersangka pembunuhan berencana terhadap 12 orang ungkap ritual yang dijalaninya sebelum membunuh para korbannya.
Ia mengaku mengeksekusi para korbannya menggunakan obat penenang atau cairan potasium sianida sebelum menguburkannya di lokasi perkebunan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
1. Ritual Mbah Slamet, korban dibunuh pada pukul 19.30 WIB

Mbah Slamet mengatakan kronologi pembunuhan, mulai keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan menurutnya ia lakukan sendirian.
Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban sambil diberi minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas.Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban.
Sebelum korban dieksekusi dengan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas (potasium sianida), kata dia, lubang yang akan digunakan untuk mengubur jenazah korban belum disiapkan. Lubang untuk menguburkan jenazah digali sendiri oleh Mbah Slamet setelah korban dipastikan telah meninggal dunia.
2. Polisi ungkap peran asisten Mbah Slamet

Sementara tersangka lainnya yang berinisial BS, menurut Kapolres Banjarnegara hanya berperan sebagai perantara yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet.
"Jadi peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta," katanya dilansir dari Antara.
3. Uang dari korban digunakan untuk mebayar utang

Tersangka Mbah Slamet mengaku sebagai orang pintar yang bisa menggandakan uang kepada korban-korbannya.
Salah satu korbannya yakni PO (53) pria asal Sukabumi diminta menyetorkan uang Rp70 juta yang dijanjikannya bisa digandakan menjadi Rp5 miliar. Korban kemudian telah memberikan uang sebanyak Rp70juta secara bertahap.
Korban dibunuh karena Mbah Slamet kesal ditagih terus-menerus oleh korban. "Saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang," katanya.
4. Sebanyak 10 jenazah telah dimakamkan

Sementara itu terkait 10 jenazah yang telah ditemukan sebelumnya, satu jenazah korban berinisial PO telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat. Sementara jenazah lainnya yang sudah selesai menjalani autopsi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4/2023).
"Kalau memang nantinya masih kami butuhkan lagi, bisa kami bongkar kembali. Sedangkan yang dua ini (jenazah yang baru ditemukan), nanti malam kami autopsi," tegasnya.