Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mbah Slamet Ungkap Ritual yang Ia Lakukan Sebelum Bunuh 12 Korbannya

Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membawa Slamet Tohari untuk menunjukkan lubang yang dipakai untuk mengubur para korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto membawa Slamet Tohari untuk menunjukkan lubang yang dipakai untuk mengubur para korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Banjarnegara, IDN Times - Slamet Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang tersangka pembunuhan berencana terhadap 12 orang ungkap ritual yang dijalaninya sebelum membunuh para korbannya.

Ia mengaku mengeksekusi para korbannya menggunakan obat penenang atau cairan potasium sianida sebelum menguburkannya di lokasi perkebunan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.

1. Ritual Mbah Slamet, korban dibunuh pada pukul 19.30 WIB

Proses penggalian lubang tanah yang berisi 10 mayat korban pembunuhan berencana yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)
Proses penggalian lubang tanah yang berisi 10 mayat korban pembunuhan berencana yang dilakukan dukun pengganda uang di Banjarnegara. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Mbah Slamet mengatakan kronologi pembunuhan, mulai keberangkatan dari rumah, ritual, hingga eksekusi dan proses penguburan menurutnya ia lakukan sendirian.

Eksekusi tersebut selalu dilakukan tersangka pada pukul 19.30 WIB setelah ritual berupa ngobrol dengan korban sambil diberi minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas.Setelah dipastikan meninggal dunia, tersangka langsung menyiapkan lubang untuk mengubur jenazah korban.

Sebelum korban dieksekusi dengan menggunakan minuman yang telah dicampur obat penenang dan potas (potasium sianida), kata dia, lubang yang akan digunakan untuk mengubur jenazah korban belum disiapkan. Lubang untuk menguburkan jenazah digali sendiri oleh Mbah Slamet setelah korban dipastikan telah meninggal dunia.

2. Polisi ungkap peran asisten Mbah Slamet

Tim BPBD, Polres Banjarnegara dan DVI menggali sekaligus mengidentifikasi identitas para korban pembunuhan berencana di Banjarnegara. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)
Tim BPBD, Polres Banjarnegara dan DVI menggali sekaligus mengidentifikasi identitas para korban pembunuhan berencana di Banjarnegara. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Sementara tersangka lainnya yang berinisial BS, menurut Kapolres Banjarnegara hanya berperan sebagai perantara yang mempertemukan korban dengan Mbah Slamet.

"Jadi peran BS hanya mempertemukan saja. Jadi menurut kami, dia (BS) berperan mempertemukan korban dengan tersangka Slamet ini, sehingga otomatis pasalnya juga turut serta," katanya dilansir dari Antara.

3. Uang dari korban digunakan untuk mebayar utang

Slamet Tohari diminta memperlihatkan lubang tempat dia mengubur belasan korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)
Slamet Tohari diminta memperlihatkan lubang tempat dia mengubur belasan korbannya di tengah hutan. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Tersangka Mbah Slamet mengaku sebagai orang pintar yang bisa menggandakan uang kepada korban-korbannya.

Salah satu korbannya yakni PO (53) pria asal Sukabumi diminta menyetorkan uang Rp70 juta yang dijanjikannya bisa digandakan menjadi Rp5 miliar. Korban kemudian telah memberikan uang sebanyak Rp70juta secara bertahap.

Korban dibunuh karena Mbah Slamet kesal ditagih terus-menerus oleh korban. "Saya janjikan uang itu bisa digandakan sampai Rp5 miliar, sedangkan uang dari korban saya gunakan untuk bayar utang," katanya.

4. Sebanyak 10 jenazah telah dimakamkan

Muka Slamet Tohari ditunjukkan kepada publik saat gelar perkara di hutan tempat lokasi kejadian. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)
Muka Slamet Tohari ditunjukkan kepada publik saat gelar perkara di hutan tempat lokasi kejadian. (IDN Times/Dok Humas Polda Jateng)

Sementara itu terkait 10 jenazah yang telah ditemukan sebelumnya, satu jenazah korban berinisial PO telah dibawa keluarganya ke Sukabumi, Jawa Barat. Sementara jenazah lainnya yang sudah selesai menjalani autopsi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Desa Balun pada hari Selasa (4/4/2023).

"Kalau memang nantinya masih kami butuhkan lagi, bisa kami bongkar kembali. Sedangkan yang dua ini (jenazah yang baru ditemukan), nanti malam kami autopsi," tegasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Kondisi Cuaca Semarang Tidak Menentu, Ini Tips Cegah Penyakit ISPA

08 Sep 2025, 19:20 WIBNews