Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Lunpia Semarang. Instagram/@javaloenpia

Semarang, IDN Times - Kuliner tidak hanya sebagai penanda, tapi juga bisa melanggengkan sejarah dan budaya suatu daerah. Salah satunya adalah kudapan Lunpia Semarang.

1. Lunpia Semarang dilahirkan oleh pasangan Tjoa Thay Joe dan Wasih

ilustrasi lunpia (instagram.com/javaloenpia)

Saat menggigit penganan yang berbentuk menyerupai tabung panjang berisi tumis bambu muda atau rebung, telur, juga udang yang dibungkus dengan kulit berbahan tepung terigu itu, langsung dapat diketahui akar budaya dan selera berasal dari Kota Semarang. Lunpia merupakan makanan khas Semarang yang lahir dari kisah cinta pemuda asal Tiongkok, Tjoa Thay Joe dan gadis Jawa Indonesia, Wasih pada tahun 1870.

Pasangan tersebut membuat lunpia dengan menyesuaikan selera lidah dari masyarakat Semarang yang mayoritas umat Islam. Mereka mengombinasikan rebung, telur, udang, dan dibumbui dengan bawang putih, gula jawa, lada sehingga menciptakan rasa manis nan gurih dalam setiap gigitannya. Akulturasi budaya Tiongkok dan Jawa tersebut kini telah menjadi identitas kuliner dan oleh-oleh wajib khas Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah tersebut.

Ketika berkunjung ke Kota Semarang banyak penjaja lunpia yang berjualan di sejumlah ruas jalan. Adapun, diantara mereka merupakan keturunan dari Tjoa Thay Joe dan Wasih. Para pewaris resep kuliner legendaris itu berupaya melanggengkan lunpia di segala zaman.

2. Generasi kelima penemu Lunpia Semarang lestarikan warisan kuliner keluarga

Editorial Team

Tonton lebih seru di