Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mentan Amran Ingatkan Jangan Politisasi Pangan

IMG_0609.jpeg
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. (IDN Times/Larasati Rey)
Intinya sih...
  • Harga beras di Solo stabil dan sesuai HET
  • Mentan Amran ingatkan jangan politisasi pangan
  • Pemkot Solo dan pedagang pastikan situasi kondusif
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Surakarta, IDN Times – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (Mentan Amran) menegaskan bahwa harga beras di sejumlah daerah, termasuk Pasar Legi Surakarta, saat ini dalam kondisi stabil dan bahkan di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET).

Pernyataan tersebut disampaikan Mentan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama Wakil Menteri Pertanian, Kepala Bulog, dan jajaran pemerintah daerah, Kamis (13/11/2025).

“Alhamdulillah harga baik, stabil, itu kata pedagang di sini tadi. Ada beras SPHP harganya Rp12 ribu per kilo, ada juga premium Rp13 ribu. HET kita untuk premium Rp14.900 dan untuk medium Rp13.500. Artinya sesuai, bahkan di bawah HET,” jelas Mentan Amran.

1. Harga Beras di Solo Stabil dan Sesuai HET

IMG_0570.jpeg
Pedagang beras di Pasar Legi Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Berdasarkan hasil pantauan langsung di Pasar Legi, harga beras medium dan premium berada di kisaran Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per kilogram. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasokan beras di pasar rakyat cukup aman.

Mentan Amran menyebut, stabilitas harga tersebut tidak terjadi secara kebetulan, melainkan hasil kerja konkret antara pemerintah pusat, daerah, dan Bulog dalam menjaga stok serta menyalurkan beras SPHP secara rutin.

“Beras ini hasil kerja bersama. Pemerintah daerah sigap, Bulog aktif, dan Kementan terus turun lapangan. Ini bukti bahwa koordinasi berjalan baik,” ujarnya.

2. Mentan Ingatkan: Jangan Jadikan Pangan Alat Politik

IMG_0554.jpeg
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. (IDN Times/Larasati Rey)

Dalam kesempatan yang sama, Mentan Amran menegaskan agar isu harga pangan tidak dijadikan alat politik. Menurutnya, menjaga stabilitas pangan adalah tanggung jawab bersama yang menyangkut kepentingan rakyat kecil.

“Boleh berpolitik, tapi jangan politisasi pangan. Ini sektor yang menyangkut perut rakyat. Kalau salah kelola, yang rugi petani dan masyarakat kecil,” tegasnya.

Ia juga menambahkan bahwa Kementerian Pertanian akan terus memantau harga dan pasokan secara langsung, agar tidak ada pihak yang memanipulasi data maupun opini publik.

3. Pemkot Solo dan Pedagang Pastikan Situasi Kondusif.

IMG_0572.jpeg
Pedagang beras di Pasar Legi Solo. (IDN Times/Larasati Rey)

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, yang turut mendampingi sidak, menyampaikan bahwa Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) selalu aktif memantau harga bahan pokok setiap hari.

“Kami ada tim inflasi daerah. Kalau ada harga yang naik sedikit saja, langsung kami intervensi dan koordinasikan dengan Kementan serta Bulog. Tapi hari ini semua stabil,” ungkapnya.

Sementara itu, pedagang sembako Pasar Legi, Srikati, mengaku harga beras justru cenderung turun dan pembeli semakin ramai.

“Harga stabil, Rp12 ribu sampai Rp13 ribu. Nggak ada kenaikan, malah makin laris,” ujarnya sambil melayani pelanggan.

Mentan Amran menutup sidak dengan pesan agar semua pihak terus menjaga semangat kerja sama demi ketahanan pangan nasional.

“Beras adalah kebutuhan dasar rakyat. Tugas kami memastikan harganya stabil, petani untung, rakyat senang. Itu baru politik pangan yang sesungguhnya,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

Alasan Diversifikasi Ikan Sumber Protein di Jateng, BI: Tahan Inflasi

13 Nov 2025, 14:58 WIBNews