Semarang, IDN Times - Penanganan jalur rel kereta api yang terendam banjir di lintas Semarang Tawang Alastua mulai membuahkan hasil.
Manajer Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan jalur hulu di titik KM 2+3 hingga KM 3+0 antara Stasiun Semarang Tawang dan Stasiun Alastua dapat dilalui dengan lokomotif biasa dengan kecepatan terbatas 10 kilometer per jam.
Adapun KA pertama yang berhasil melintasi jalur hulu tersebut yaitu KA Gumarang jurusan Surabaya Pasarturi – Pasar Senen, yang melintas pada pukul 20.45 WIB dengan kecepatan terbatas 10 kilometer per jam.
"Proses normalisasi jalan rel hari ini dilakukan dengan mengecer batu ballast (kricak) sebanyak 102 meter kubik di jalur hulu," kata Franoto Kamis (30/10/2025).
Dengan upaya tersebut ketinggian badan rel bertambah sehingga genangan juga semakin rendah.
Franoto menambahkan bahwa pengeceran batu ballast atau kricak ini akan berlanjut dilakukan sesuai kebutuhan dengan tujuan meningkatkan ketinggian badan serta konstruksi jalan rel secara optimal agar perjalanan kereta api kembali normal.
Sebelumnya jalur hulu dan hilir pada jalur tersebut hanya dapat dilalui dengan lokomotif khusus BB 304 dan CC 300.
Franoto menyampaikan bahwa hasil ini merupakan wujud kerja keras tim di lapangan yang terus siaga menghadapi kondisi cuaca ekstrem di wilayah Semarang.
Ia menambahkan, meskipun jalur sudah bisa dilalui, KAI tetap memberlakukan pembatasan kecepatan sementara sebagai langkah antisipasi sambil dilakukan penyempurnaan jalan rel.
“Kami masih menerapkan pembatasan kecepatan maksimal 10 kilo per jam untuk memastikan keselamatan dan menghindari risiko getaran berlebih di struktur jalur yang baru dinormalisasi. Pemantauan kondisi lapangan juga terus dilakukan secara berkala hingga jalur dinyatakan sepenuhnya normal,” jelasnya.
Ia menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan sejumlah kereta api yang sebelumnya terdampak akibat kondisi jalur dan proses normalisasi.
“Kami memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan akibat gangguan perjalanan hari ini. Terima kasih atas kesabaran dan pengertiannya selama proses penanganan berlangsung. Keselamatan tetap menjadi prioritas utama kami dalam setiap pengambilan keputusan operasional,” tukasnya.
