Musim Hujan, Bandara Ahmad Yani Semarang Siapkan 58 Pompa Penyedot Banjir

- Bandara Ahmad Yani Semarang siaga dengan 58 pompa penyedot banjir untuk musim hujan.
- Pembersihan runway, perbaikan lampu dan marka, serta sterilisasi dilakukan untuk mengantisipasi genangan banjir.
- Pemasangan pompa dan revitalisasi saluran air dilakukan untuk mencegah genangan air di bandara selama musim hujan.
Semarang, IDN Times - Pengelola Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang menyiagakan sebanyak 58 pompa penyedot banjir untuk menanggulangi bencana selama musim penghujan. Pihak bandara juga meningkatkan kesiapsiagaan untuk memperlancar arus penerbangan meski di penghujung tahun ini Semarang dilanda hujan lebat.
1. Kondisi runway dipastikan steril dari genangan

General Manajer Bandara Ahmad Yani Semarang, Fajar Purwadidada mengatakan pembersihan runway dikerjakan berkala sebagai langkah mengantisipasi genangan banjir di area landasan pacu (runway).
"Tentunya kita siapkan segala fasilitas untuk mengamankan kegiatan penerbangan di bandar udara Ahmad Yani. Runway perlu dipastikan kering dari genangan banjir supaya tidak membahayakan operasional maskapai penerbangan," kata Fajar, Senin (16/12/2024).
2. Siagakam 1.200 sandbag di area bandara

Di sisi runway yang jadi perhatian adalah kondisi lampu penerangan dan melakukan sterilisasi. Kemudian perbaikan lampu dan marka, fasilitas navigasi seluruhnya dicek ulang. "Dan hasil pengecekan Dinas Perhubungan Udara, fasilitas kita evaluasinya dinyatakan siap,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fajar menjelaskan khusus untuk menghadapi musim hujan bulan ini, pihaknya memasang 58 pompa. Kapasitas pompanya sudah disesuaikan dengan titik potensi genangan yang ada di bandaranya.
Selain itu, pihaknya pun merevitalisasi saluran air. Sehingga bila ada hujan lebat melanda Semarang tidak ada penyumbatan yang membuat air menggenang dan berdampak ke ase-aset bandara.
"Pengecekan aset terus kita lakukan, proyek pembangunan tanggul tahap 1 dan penambahan maintance 58 pompa. Kita juga sudah laksanakan penambahan 1.200 sandbag untuk cegah rob dari tambak atau laut sisi aset kita," ungkapnya.
3. Mayoritas bencana di Jateng adalah banjir

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengatakan selama periode Januari-Desember 2024 terdapat 324 kejadian bencana alam. Bahkan ia bilang hampir 64 persennya merupakan bencana banjir. "Artinya memang perlu kesiapsiagaan dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi cuaca ekstrem," akunya.