Para Kiai Ponpes Diklaim Dukung Gus Yasin jadi Ketum PPP

- Gus Yasin dianggap memiliki jiwa kepemimpinan dan pengaruh yang besar bagi umat Islam.
- Torehan suara 4 juta saat nyalon anggota DPD RI menunjukkan kemampuan kepemimpinan Gus Yasin.
- Dukungan dari kiai pondok pesantren dan DPW PPP Jateng, serta harapan perubahan signifikan bagi PPP ke depan.
Semarang, IDN Times - Sejumlah kiai pondok pesantren (ponpes) wilayah Jawa Tengah menyatakan dukungannya bagi pencalonan Taj Yasin Maimoen alias Gus Yasin sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Mereka menganggap bahwa Gus Yasin punya jiwa kepemimpinan yang memiliki pengaruh bagi umat IsIam.
1. Gus Yasin punya faktor nasab

KH Fadholan Musyafak, Pengasuh Ponpes Fadhlul Fadhlan Semarang mengatakan Gus Yasin merupakan sosok yang terbukti bisa mendulang perolehan suara 4 juta saat nyalon sebagai anggota DPD RI.
Torehan suara tersebut, menurutnya nyaris menyamai suara PPP secara nasional.
"Gus Yasin memiliki kemampuan kepemimpinan yang mumpuni, ditambah faktor nasab sebagai putra KH Maimoen Zubair yang berpengaruh di kalangan umat Islam, baik nasional maupun internasional,” ujar Fadholan Musyafak dalam keterangan yang diterima IDN Times, Selasa (7/1/2025).
Sekretaris Majelis Syuro PPP tersebut juga berkata apabila nantinya terpilih sebagai Ketum PPP hasil Muktamar 2025, maka Gus Yasin bisa memiliki pengaruh sampai tingkat internasional.
2. PPP masih diminati tokoh kaliber nasional

Ketua DPW PPP Jateng, Masruhan Samsurie, ketika istighotsah peringatan Harlah PPP ke-52 di markasnya juga secara terbuka mendukung Gus Yasin maju sebagai kandidat ketum.
Gus Yasin dan beberapa nama lain seperti Gus Ipul diyakini memiliki daya tarik nasional.
"Kemunculan Gus Yasin bersama nama-nama lain seperti Sandiaga Uno, Jenderal (Purn) Dudung Abdurrahman, dan Gus Ipul, menandakan bahwa PPP masih diminati tokoh-tokoh berkaliber nasional,” ujar Masruhan.
3. Tantangan besar ketum adalah bawa PPP lolos Senayan

Menurut Masrukan, Muktamar PPP yang digelar setelah Lebaran 2025 akan menjadi momentum penting bagi PPP untuk kembali merebut kursi Senayan pada Pemilu 2029.
“Tantangan besar bagi Ketua Umum baru adalah membawa PPP kembali ke parlemen, mengingat kegagalan pada Pemilu sebelumnya,” tambahnya.
Nama-nama besar yang disebut, termasuk Gus Yasin, diharapkan mampu membawa perubahan signifikan bagi PPP ke depan.
4. Kader PPP singgung Gus Yasin sempat gagal jadi ketum

Dukungan kepada Gus Yasin juga di-amini PPP Solo. Edy Jasmanto, secara pribadi sudah mengusulkan sosok Taj Yasin dari dulu, tapi karena terbentur AD/ ART maka gagal.
Menurutnya saat ini sosok Gus Yasin sangat tepat untuk menyelamatkan Partai PPP mendulang suara dan masuk ke Senayan lagi.
“Karena putra Mbah Maimoen dan alumni Sarang. Terbukti waktu pemilihan legislatif, suara DPD untuk beliau banyak. Paling mungkin untuk menyelamatkan PPP adalah sosok Taj Yasin,” tegas Edy.
Dukungan serupa juga diungkapkan Fathur Rohman, Ketua DPC PPP Kota Semarang.
“Kalau PPP ingin kembali ke khittah ya pemimpin ke depan ya Gus Yasin. Secara sanad politik nyambung langsung, keturunan Mbah Maimoen,” ujar Fathur Rohman.
5. Pemilu 2029 jadi ajang kerja keras PPP

Namun, komentar berbeda dilontarkan Taufikurokhman Hidayat, Wakil Ketua DPC PPP Cilacap.
Taufik menegaskan PPP harus punya ketua umum yang mumpuni secara materi agar dapat meloloskan ke Senayan saat Pemilu 2029.
"Pemilu 2029 adalah pemilu super kerja keras bagi PPP kalau ingin masuk Senayan. Perlu ketua umum yang kuat, secara materi dan kemampuan managerial," tuturnya.