Perbaikan Jalan di Jepara Gak Beres saat Lebaran, Warga: Masih Bolong-bolong

- Warga Jepara mengeluhkan penambalan jalan yang gampang mengelupas saat hujan deras
- Lubang jalan ditambal ala kadarnya, membuat pemotor dan sopir mobil tidak nyaman
- Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jawa Tengah akan mengevaluasi ulang 23 titik ruas jalan provinsi yang sudah ditambal
Jepara, IDN Times - Sejumlah warga Kabupaten Jepara mengeluhkan ruas jalan kabupaten dan ruas provinsi yang masih mengalami kerusakan parah saat momentum arus mudik Lebaran tahun ini. Pasalnya, beberapa warga melihat jalan berlubang yang ditambal petugas Dinas Pekerjaan Umum (DPU) justru mengelupas saat hujan deras mengguyur berhari-hari.
Jasmani, seorang warga Kecamatan Bangsri misalnya, mengaku memergoki aspal yang baru saja dipakai untuk menutup lubang jalan justru gampang mengelupas saat dilewati mobil.
"Di jalan Bangsri itu banyak lubang sudah ditambal, tapi pas habis hujan dilewati kendaraan contoh mobil, malah aspalnya gampang nempel di bagian roda. Jelas ini kan kualitasnya jelek banget," katanya kepada IDN Times, Selasa (1/4/2025).
1. Aspal penutup lubang berubah jadi gundukan jalan

Selain lubang jalan di Bangsri, memergoki kerusakan jalan hanya diperbaiki ala kadarnya. Di ruas jalan provinsi wilayah Sekuro, Jambu dan Mlonggo, lubang jalan memang sudah ditambal menggunakan aspal.
Akan tetapi menurutnya aspal yang menutup lubang kondisinya lebih tinggi dari badan jalan. Akibatnya banyak pemotor dan sopir mobil yang melintasi ruas jalan tersebut menjadi tidak nyaman. Karena aspal penutup lubang jalan berubah menjadi gundukan yang membahayakan keselamatan pengguna jalan.
"Bukannya aspalnya rata sama tanah. Yang ada malahan aspalnya lebih tinggi dari jalan, jadinya kita lewat pasti ada gundukan baru. Ya malah membuat gak nyaman," akunya.
2. Warga: Kalau divideo ketahuan oknum yang korup

Sejumlah warga pun menaruh curiga bahwa pekerjaan penambalan jalan telah dilanggar sejumlah oknum pegawai DPU. Sebab perbaikan jalan tidak merata. Hanya beberapa ruas yang sepotong-sepotong saja.
"Itu kalau divideo ketahuan semua oknum-oknum yang mengkorupsi biaya tambal jalan. Soalnya jalan rusak, bolong-bolong cuma dibiarkan begitu saja. Itu pasti dikorupsi," tambah Ari Widodo, warga Kecamatan Jambu Jepara.
3. DPUBMCK evaluasi ulang penambalan jalan

Terpisah, AR Hanung Triyono, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya (DPUBMCK) Jawa Tengah beralasan ada 2.440.12 kilometer ruas jalan provinsi yang sudah ditambal, akan dievaluasi ulang. Dari catatannya tepatnya ada 23 titik ruas jalan.
"Nanti ada 23 ruas yang perlu diwaspadai. Semua sudah kita tambal tapi ada beberapa ruas karena hujannya terus menerus, maka kalau tidak kita awasi akan timbul lubang baru," ungkapnya kepada IDN Times belum lama ini.
4. Daftar 23 ruas yang dicek ulang

Hanung berkata para petugas teknis di lapangan sudah diperintahkan untuk mengecek ulang hasil penambalan lubang di puluhan titik ruas jalan tersebut.
"Ada beberapa ruas ada 23 ruas yang harus kita cek ulang lagi. Kita berusaha menyelesaikan kerusakan jalan dengan penambalan semua. H-15 ini sudah (rampung). Cuma dalam posisi dua minggu ini pasti kita lihat ruas yang dievaluasi untuk ditambal ulang," ungkap Hanung.
Dari total ruas jalan provinsi yang dicek ulang, Hanung menyampaikan mayoritas tersebar di Pantura Timur. Di antaranya ruas Jalan Brigjen Sudiarto Pedurungan Kota Semarang, ruas Jalan Raya Jepara-Keling, Jalan Raya Semarang-Godong Purwodadi, Jalan Raya Weleri-Patean Kendal, Jalan Raya Jati-Klambu.
Selanjutnya pengecekan ulang juga dikerjakan di ruas jalan provinsi wilayah Kedu Raya dan Pegunungan Tengah. Antara lain Jalan Raya Magelang-Kaliangkrik, Jalan Raya Sempor, Jalan penghubung Wonosobo-Dieng, Jalan Raya Purwosari-Belik.
Secara keseluruhan ruas jalan yang tergolong mantap diklaim sekitar 92 persen. Sedangkan hasil penambalan lubang jalan sudah dikerjakan 98 persen.
"Kita sudah evaluasi dan cek ricek. Ada total 173 titik ruas jalan provinsi tetapi akan kita pantau 23 ruas di timur dan selatan dan wilayah pegunungan selatan dan barat," tambahnya.