Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Perubahan Iklim dan Era Digital, Kemnaker Dorong Penguatan Budaya K3

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat menghadiri acara peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)
Intinya sih...
  • Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menyoroti risiko baru akibat perubahan iklim dan teknologi digital dalam dunia kerja.
  • Perubahan iklim meningkatkan risiko keselamatan melalui suhu ekstrem dan cuaca buruk, sementara era digital membawa ancaman baru terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
  • Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) menjadi prioritas strategis untuk mencegah kecelakaan kerja dan meningkatkan produktivitas nasional.

Batang, IDN Times – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyoroti risiko baru dalam dunia kerja yang muncul akibat perubahan iklim dan perkembangan teknologi digital. Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 yang berlangsung 12 Januari--12 Februari 2025, di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah.

1. Tantangan baru di dunia kerja

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat menghadiri acara peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dengan tema Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas, Yassierli menegaskan pentingnya mitigasi risiko keselamatan kerja untuk mendukung visi besar Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni menciptakan Indonesia yang berdaulat, maju, dan sejahtera.

Yassierli menjelaskan, perubahan iklim meningkatkan risiko keselamatan melalui suhu ekstrem dan cuaca buruk, sementara era digital membawa ancaman baru terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

“Jika risiko ini tidak dimitigasi, dampaknya akan signifikan, mulai dari peningkatan biaya kesehatan hingga penurunan kualitas hidup tenaga kerja dan kerugian produksi,” ujar Yassierli, Selasa (14/1/2025).

Lebih lanjut, ia menekankan soal penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) yang menjadi prioritas strategis, tidak hanya untuk mencegah kecelakaan kerja tetapi juga untuk meningkatkan produktivitas nasional.

“Budaya K3 yang unggul adalah investasi jangka panjang bagi perekonomian dan kesejahteraan bangsa,” tambahnya.

2. Penguatan kapasitas SDM untuk K3

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli saat menghadiri acara peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Yassierli juga menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung implementasi K3. Upaya tersebut mencakup penyusunan dan pembaruan norma serta pengembangan kompetensi tenaga kerja di bidang K3.

“Kita juga telah mengembangkan layanan berbasis digital seperti Sistem Pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Teman K3) dan Norma-100 untuk penilaian mandiri. Semua ini dirancang untuk mempercepat penerapan budaya K3 secara menyeluruh,” jelasnya.

Untuk diketahui, Kemnaker terus memperluas kerja sama dengan lembaga internasional seperti ASEAN OSHNET, G20 OSHNET, dan World Congress on Safety and Health at Work. Kolaborasi itu bertujuan untuk mengadopsi praktik terbaik dalam penerapan K3.

Kemnaker, menurut Yassierli, mencatat berbagai pencapaian, termasuk pemberian penghargaan K3 kepada pemerintah daerah dan perusahaan yang berhasil menerapkan norma K3. Selain itu, pihaknya aktif menangani kasus kecelakaan kerja, seperti di industri smelter, dengan melibatkan berbagai pihak untuk menemukan solusi yang berkelanjutan.

“Kami meningkatkan pengawasan ketenagakerjaan, penegakan hukum untuk memberikan efek jera, dan menggalakkan forum pengawasan bersama,” aku Yassierli.

3. Mengerakkan semua pihak

Peringatan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Nasional 2025 di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB), Jawa Tengah, Selasa (14/1/2025). (IDN Times/Dhana Kencana)

Dalam pidatonya, Yassierli mengajak semua pihak, mulai dari pemerintah, industri, hingga masyarakat, untuk bersama-sama memperkuat budaya K3. Ia percaya, dengan koordinasi yang baik dapat menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat, menuju visi zero accident.

“Mari kita jadikan K3 sebagai gaya hidup. Semua pihak, mulai dari cendekiawan hingga asosiasi profesi, harus berperan aktif mendukung kebijakan K3 nasional,” ajaknya.

Yassierli mengapresiasi kepada semua pihak yang telah mendukung budaya K3 di Indonesia. Ia optimis dengan kolaborasi yang kuat, K3 dapat menjadi pilar utama dalam mendorong peningkatan produktivitas dan daya saing nasional.

“Keberhasilan K3 bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua. Bersama, kita wujudkan Indonesia yang lebih aman, sehat, dan produktif,” pungkasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us