Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penyerapan gabah dan beras terus dilakukan oleh BULOG meski suasana libur (dok. BULOG)

Intinya sih...

  • Panen raya di Jawa Tengah mengalami lonjakan signifikan
  • Serapan gabah mencapai 177% dari target awal, total serapan 70.770 ton
  • Wilayah penyumbang serapan terbanyak: Tegal, Brebes, Pati, Grobogan, Pemalang

Semarang, IDN Times - Jumlah serapan gabah dari petani wilayah Jawa Tengah mengalami lonjakan signifikan selama masa panen raya beberapa bulan belakangan ini. Perum Bulog Kanwil Jawa Tengah menyampaikan serapan gabah dari petani atau biasa disebut gabah kering panen (GKP) telah mencapai 177 persen dari prognosa awal penyerapan gabah. 

Kepala Kanwil Bulog Jawa Tengah, Sopran Kenedi mengungkapkan dari total target yang diberikan oleh pihaknya sebesar 40.058 ton gabah, per bulan ini total serapannya telah mencapai 70.770 ton. 

"Untuk realisasi pencapaian penyerapan Gabah Kering Panen sampai dengan saat ini sebanyak 70.770 ton gabah. Atau 177 persen dari target atau prognosa awal penyerapan gabah sebanyak 40.058 ton," kata Sopran kepada IDN Times, Senin (14/4/2025). 

1. Penyerapan gabah lampaui target

Seorang petani memakai mesin modern saat panen gabah (IDN Times/Fariz Fardianto)

Ia mengaku lega dengan realisasi serapan gabah dari petani yang dikerjakan selama ini. Sebab selain telah memenuhi bahkan melampaui target, dengan tingginya gabah yang diserap oleh Bulog membuktikan kerja-kerja nyata yang dilakukan di tiap kabupaten/kota.

"Alhamdulillah sudah pak," tegasnya. 

Untuk kabupaten/kota penyumbang serapan gabah tertinggi, katanya sebarannya ada di lima wilayah. Antara lain Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, Kabupaten Pati, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pemalang. 

2. Grobogan serap gabah sebanyak 372 ribu ton

Perum BULOG berhasil mencapai angka serapan gabah dan beras sebesar 300.000 ton menjelang puncak musim panen raya. (dok. Bulog)

Terpisah, Kepala Cabang Bulog Semarang, Rendy Ardiyansyah bilang bahwa panen raya eks-Karesidenan Semarang akan dikerjakan Maret sampai bulan ini. Pihaknya telah memetakan titik potensi serapan gabah yang tersebar di Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan dan wilayah lainnya seperti Kabupaten Semarang dan Kota Semarang. 

Tercatat untuk Kabupaten Grobogan dengan luasan panen mencapai 60 ribu hektare, maka total produksinya diprediksi 372 ribu ton. 

Di Kabupaten Demak luasan panen mencapai 41 ribu hektare dengan total produksi diprediksi 270 ribu ton. Sedangkan di Kendal dengan luasan lanen 10.500 hektar maka total produksi kisaran 53 ribu ton. 

"Untuk target penyerapan GKG (Gabah Kering Giling) sekitar 10 ribu ton. Sekarang Sudah tercapai 8.000 ton GKG. Kita harus optimistis mencapai target karena saat puasa kami juga tetap gaspol. Kita tidak ada libur sampai April," paparnya kepada IDN Times. 

3. Panen sekecil apapun tetap diterima

Bulog terus memanfaatkan momentum panen pada bulan April untuk memperbanyak hasil serapan dan perkuat stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP). (Dok. Bulog)

Lebih jauh lagi, pihaknya pun memastikan kesejahteraan para petani tetap terjaga dengan langsung melakukan pembayaran ketika gabah berhasil diserap. Uang pembelian gabah diberikan secara tunai namun terkadang juga dilakukan melalui transfer bank. 

"Panen sekecil apa pun tetap kita terima. Misalnya ada Gapoktan yang berhasil panen 10 ton juga tetap kita bayar sesuai serapannya. Maka tugas kami senantiasa rutin menginput data serapan gabah saban hari di kantor," ujar Rendy. 

4. Cilacap jadi pemasok GKG tertinggi

Petani di Desa Darmasari saat panen gabah (IDN Times/Ruhaili)

Sedangkan, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng mencatat wilayah pemasok gabah kering giling terbanyak pada masa panen April ialah Kabupaten Cilacap sebanyak 144.057 ton.

Kemudian setelah Cilacap, gabah kering giling terbanyak kedua ada di Kabupaten Brebes yakni 78.212 ton, peringkat ketiga ada di Kabupaten Kebumen yakni 74.732 ton, keempat ada di Kabupaten Blora yakni 63.277 ton dan kelima di Kabupaten Grobogan yakni 62.043 ton. 

Akan tetapi menurut Kepala Distanbun Jateng, Supriyanto, pada Maret produksi gabah kering giling di 35 kabupaten/kota bisa mencapai 1.983 ton. Namun, pada April ini, produksi gabah kering giling hanya mampu di angka 1.182 ton.

“April masih panen, tapi tak sebanyak potensi Maret. Mei? Apalagi, jelas turun. Nah permasalahan kalau Maret kemarin panen tak genjot tanam, Juni bisa turun parah, inflasi. Maka Distanbun hadir cawe-cawe, tidak dalam rangka gondeli harga, tetapi jaga stok produksi agar cukup," tandasnya.

Editorial Team