Kematian Iko Juliant Dinilai Tak Wajar, PBH IKA FH Unnes Lakukan Investigasi

- PBH IKA FH Unnes akan melakukan investigasi terhadap kematian Iko Juliant Junior setelah demonstrasi di Mapolda Jawa Tengah.
- Kasus tersebut diduga tidak wajar dan memicu kekhawatiran terhadap tindakan yang dilakukan selama demonstrasi.
- Mahasiswa FH Unnes meninggal setelah mengikuti demonstrasi di Semarang pada Sabtu (30/8/2025).
Semarang, IDN Times - Pusat Bantuan Hukum Ikatan Alumni Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (PBH IKA Unnes) akan melakukan investigasi terhadap kasus meninggalnya mahasiswa FH Unnes, Iko Juliant Junior yang diduga tidak wajar usai mengikuti demonstrasi di Mapolda Jawa Tengah, Semarang pada Sabtu (30/8/2025).
1. Keluarga belum dapat memberikan penjelasan

Iko dilaporkan meninggal dunia pada Minggu (31/8/2025), setelah mendapat perawatan di RSUP Dr Kariadi Semarang, dan dimakamkan pada Senin (1/9/2025).
Pengacara dari PBH IKA FH Unnes, Nauval Sebastian mengatakan, pihaknya mengakui ada banyak kejanggalan atas informasi kematian Iko. Setelah menemui keluarga Iko, pihaknya mendapat kuasa untuk memberikan pendampingan.
‘’Meskipun, keluarga almarhum belum dapat memberi penjelasan tentang peristiwa yang terjadi karena masih berduka. Namun dari informasi yang diterima keluarga, almarhum meninggal akibat kecelakaan," katanya saat ditemui di rumah duka keluarga Iko di Jalan Koro Raya No.3 di Perumahan Pondok Beringin, Ngaliyan, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025).
2. PBH Unnes soroti ada kejanggalan dari kematian Iko

Adapun, PBH IKA FH Unnes masih melakukan investigasi berkaitan dengan kejadian tersebut.
‘’Belum bisa diklarifikasi karena kejadiannya cepat naik dan kami berkomitmen untuk mendampingi keluarga Iko. Ke depan, karena banyak informasi dan belum ada yang bisa dipastikan, maka kami akan melakukan investigasi lebih dalam dengan bertanya kepada saksi maupun melihat lokasi perkara,’’ tuturnya.
PBH menyoroti sejumlah kejanggalan antara lain, terkait lokasi kecelakaan yang katanya terjadi di Jalan Dr Cipto tapi ada yang bilang di Jalan Veteran. Kemudian, luka di tubuh korban hingga informasi almarhum sempat mengigau sebelum meninggal.
‘’Teman almarhum yang saat itu berangkat bersama juga belum bisa dimintai keterangan sebagai saksi karena masih dirawat di rumah sakit,’’ imbuh Nauval.
3. Iko pamit ke keluarga untuk mengikuti aksi

Sementara, berdasarkan kronologi, kejadian diawali saat korban berangkat dari rumahnya. Korban pamit kepada keluarga untuk mengikuti aksi pada Sabtu (30/8/2025) siang, dengan membawa jaket almamater.
Kemudian, almarhum Iko sempat pulang ke rumah pada Sabtu (30/8/2025) malam dan pamit pergi lagi untuk membantu membebaskan sejumlah mahasiswa yang masih ditahan polisi.
‘’Setelah kepergian itu, keluarga sudah tidak memperoleh kabar dari Iko. Keluarga mendapat informasi setelah Iko berada di rumah sakit, lalu menjalani operasi dan akhirnya meninggal dunia,’’ tandasnya.