Semarang, IDN Times-Hakim nonaktif PN Semarang, Lasito akhirnya divonis hukuman empat tahun penjara ditambah denda sebesar Rp400 juta. Hukuman tersebut harus dijalani Lasito yang terseret kasus suap praperadilan dana Banpol PPP.
Vonis penjara selama empat tahun itu diberikan lantaran perbuatan Lasito dianggap telah mencederai lembaga peradilan.
Lantas apa respon Lasito usai divonis oleh Ketua Majelis Hakim Tipikor Semarang, Aloysius Prihartanto Bayu Aji?
Saat ditemui usai menjalani sidang vonis, Lasito menyatakan pasrah atas hukuman penjara yang dijatuhkan oleh majelis hakim. Lasito mengaku ikhlas dengan yang dialaminya selama ini.
"Saya menerima putusan majelis hakim. Saya juga ikhlas, tetapi tentunya kalau saya sendiri yang diberi hukuman tentu tidak adil. Karena semua yang saya lakukan atas perintah pimpinan pengadilan waktu itu," ungkapnya, Selasa (3/9).
Pimpinan pengadilan yang dimaksud Lasito adalah Purwanto. Purwanto merupakan Ketua PN Semarang tahun 2017 silam.
Lasito mengaku menyayangkan keputusan majelis hakim yang tidak memproses hukuman bagi Purwanto. Ia juga kecewa bahwa niatnya mengajukan diri sebagai justice collaborator, ditolak majelis hakim.
Meski begitu, sebagai seorang hakim, ia menyampaikan hal ini menjadi risiko pekerjaannya.
"Saya gak kapok jadi hakim. Ini adalah sebuah risiko dari profesi seorang hakim. Dalam sebuah pekerjaan, kita harus berani mengambil risiko. Dan ini yang harus saya tanggung," akunya.
"Sekarang saya bukan hakim lagi. Saya bukan siapa-siapa lagi. Yang pasti sangat disayangkan kenapa pimpinan pengadilan waktu itu tidak dikenai hukuman juga," tutupnya.