Cegah Kebocoran Pajak Restoran dan Hotel Kudus Dipasang Tapping Box
Ilustrasi penerimaan pajak. IDN Times/Arief Rahmat (2019)
Kudus, IDN Times- Sejumlah restoran dan hotel-hotel yang ada di Kabupaten Kudus, bakal dipasangi tapping box mulai akhir bulan Desember Mendatang. Alat ini untuk mendukung transparansi pembayaran pajak oleh wajib pajak (WP) yang berasal dari kedua usaha itu.
Pemasangan alat itu atas inisiatif Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Alat tersebut merupakan usulan dari program yang dicanangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
1. Berguna mengawasi transaksi usaha secara online
Instagram.com / explorekudusKepala BPPKAD Kudus, Eko Djumartono saat dikonfirmasi, pada Kamis siang (22/8), menjelaskan bahwa tapping box yang dipasang nanti berfungsi untuk mengawasi aktivitas transaksi usaha secara online.
"Nantinya dipasang di mesin kasir untuk menghitung pajak setiap transaksi yang terjadi di tempat usaha. Sehingga kebocoran pajak usaha bisa ditekan seminimal mungkin," ujar Eko.
Pemasangan alat tersebut merupakan usulan dari program yang dicanangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Baca Juga: Sri Mulyani: Potensi Penerimaan Pajak 2018 Hilang Rp221 Triliun
2. Alat dari KPK akan dihibahkan ke Pemkab Kudus
(Logo KPK di luar gedung Merah Putih) IDN Times/Santi DewiMenurutnya komisi antirasuah telah menyepakati kerja sama dengan Bank Jateng untuk pengadaan alatnya secara hibah kepada Pemkab.
"Karena KPK mungkin menduga ada banyak bocorannya , makanya KPK konsentrasi konsentrasi di usaha itu. Agar pendapatan pajak daerah bisa dinaikkan," katanya.
3. Kos-kosan juga akan dipasangi tapping box
IDN Times/HandokoTak cuma itu saja, pemasangan alatnya juga akan menyasar ke setiap rumah kos. Hal ini untuk meningkatkan kepatuhan pemilik usaha dalam membayar pajaknya.
“Ini nanti akan kami pasang di tempat usaha yang tidak tertib wajib pajak. Nah kalau dipasang ini kan pasti ketahuan wajib pajak mereka," bebernya.
Baca Juga: Kutim Optimistis Kerja Sama Tapping Box dengan Bankaltimtara
4. Banyak pelaku usaha yang masih mengemplang pajak
Ilustrasi ekonomi digital (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)Ia mengakui bila selama ini masih banyak pelaku usaha yang mengemplang pembayaran pajak. Rata-rata mereka menggunakan modus mengurangi jumlah usahanya agar tidak kena pantauan dari petugas pajak.
"Kita akan fokuskan pada tempat usaha yang omsetnya masih sembunyi-sembunyi. Ya harapan kita biar mereka taat bayar pajak. Gak kecolongan kayak dulu-dulu lagi," ujar Eko.
Baca Juga: KPK Bidik Akomodasi Wisata Penunggak Pajak di Nusa Penida & Lembongan
