Sertifikasi Barista Dianggap Bisa Cegah Masuknya Pekerja Asing

Industri kopi masih menjanjikan

Semarang , IDN Times- Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menilai pemberian sertifikasi bagi para peracik kopi alias barista, akan memberikan keuntungan tersendiri bagi eksistensi industri kopi di Indonesia. 

Direktur Harmonisasi Regulasi dan Standarisasi Bekraf, Sabarua Tampubolon, mengungkapkan pemberian sertifikasi barista dapat meningkatkan daya saing di tengah ketatnya persaingan bisnis di kancah global.

"Dengan adanya sertifikasi barista ini, diharapkan bisa mendongkrak sumbangan industri kopi nasional bagi PDB. Kita juga bisa mengendalikan orang asing masuk ke dalam negeri, ya dengan menggelar sertifikasi seperti ini," ujar Sabartua, usai memberikan pembekalan bagi ratusan barista di Grand Candi, Jalan Sisingamangaraja, Candisari Semarang, Jumat (2/8).

Baca Juga: Sertifikasi Ukir Kayu Terganjal Keterbatasan Dana Bekraf

1. Sertifikasi jadi kebanggaan tersendiri

Sertifikasi Barista Dianggap Bisa Cegah Masuknya Pekerja Asingggwp.id

Lebih lanjut, Sabartua mengatakan, sertifikasi mampu memberikan rasa bangga tersendiri bagi masing-masing barista, serta mendukung peningkatan kualitas produk olahan kopi yang ada saat ini.

"Kalau dapat sertifikasi kopi, tapi tidak bangga pada profesi barista, maka itu pemikiran yang salah kaprah. Karena di zaman teknologi yang sangat pesat ini, barista jadi profesi yang dapat menghidupi orang-orang. Jangan pernah meragukan kualitas kopi Indonesia sebab produk yang dihasilkan dapat memberikan kesejahteraan dan kemajuan ekonomi yang luar biasa," cetusnya.

Baca Juga: BEKRAF Puji Wali Kota Hendi Atas Peran Kreatif Kembangkan Semarang‎

2. Ada 3.000 barista yang dapat sertifikat uji kompetensi

Sertifikasi Barista Dianggap Bisa Cegah Masuknya Pekerja AsingPexels/quang nguyen

Saat ini terdapat 3.000 barista yang telah mengantongi sertifikasi dari Bekraf. Mereka tersebar di berbagai kabupaten/kota.

Syarat untuk mendapatkan sertifikasi, katanya, minimal harus mempunyai ijazah pendidikan setara dengan SLTA, berpengalaman meracik kopi di kafe atau tempat penjualan kopi minimal setahun dan wajib mengantongi pelatihan sebagai barista.

Pihaknya optimistis dengan adanya peran dari barista, Indonesia bakal menjadi kekuatan ekonomi kreatif dunia pada 2045 mendatang.

Dari data yang dihimpun Bekraf, saat ini terdapat 14 kota kreatif yang cukup menonjol.

Baca Juga: Barista: Belajarnya Mahal, Gajinya di Bawah UMK

4. Anggaran Bekraf untuk sertifikasi bertambah tahun depan

Sertifikasi Barista Dianggap Bisa Cegah Masuknya Pekerja AsingIDN Times/Helmi Shemi

Pihaknya mengklaim tahun 2020 mendatang bakal mendapat kenaikan tambahan anggaran yang cukup signifikan. Peningkatan anggaran yang didapat Bekraf nantinya dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan sertifikasi profesi bidang ekonomi kreatif.

"Kita kan produsen kopi keempat di dunia, setelah Kolombia, Brasil dan Afrika. Tapi nyatanya industri kopi kita selama ini belum bisa masuk jadi empat besar di sektor kuliner Indonesia. Ini yang jadi tugas berat yang harus dikelola bersama-sama dengan para barista," kata Sabartua.

Baca Juga: Tingkatkan Industri Kreatif, Jokowi Usul Bekraf Jadi Kementerian

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya