Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pola Makan yang Membuat Kamu Mudah Sakit, Waspada!

ilustrasi sakit (unsplash.com/Yuris Alhumaydy)
ilustrasi sakit (unsplash.com/Yuris Alhumaydy)
Intinya sih...
  • Makanan manis dan roti putih bisa melemahkan sistem imun, meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan peradangan kronis.
  • Daging olahan dapat merusak keseimbangan bakteri usus, meningkatkan stres oksidatif, dan membuat daya tahan tubuh lebih lemah.
  • Kurangnya vitamin A, D, zat besi, seng, dan vitamin B melemahkan sistem imun serta memperpanjang pemulihan dari infeksi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Banyak orang tidak sadar kalau kebiasaan makan sehari-hari punya pengaruh besar pada daya tahan tubuh. Ada pola makan tertentu yang diam-diam bisa melemahkan sistem imun sehingga tubuh lebih gampang jatuh sakit.

Dengan tahu pola makan apa saja yang berisiko, dampaknya bagi kesehatan, dan bagaimana cara mengubahnya, kita bisa lebih jarang sakit, lebih cepat pulih, dan terhindar dari penyakit kronis di kemudian hari. Yuk simak selengkapnya!

1. Terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan

ilustrasi ngemil (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi ngemil (pexels.com/cottonbro studio)

Makanan manis seperti minuman bersoda, kue, permen, atau roti putih bisa membuat gula darah melonjak tajam. Lonjakan ini memicu peradangan, membuat sel imun bekerja kurang efektif, dan mengganggu bakteri baik di usus. Konsumsi gula berlebih bisa menurunkan produksi sel imun pelindung dan membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu, mikrobiota usus juga jadi tidak seimbang, sehingga tubuh lebih sulit melawan penyakit.

Kebiasaan ini bukan hanya bikin mudah terkena flu atau infeksi, tapi juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan peradangan kronis. Dalam jangka panjang, tubuh bisa kehilangan kemampuan alami untuk melawan penyakit karena sistem imun terus melemah. Mengurangi konsumsi gula tambahan dan memilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau gandum utuh bisa membantu menjaga energi tetap stabil sekaligus memperkuat daya tahan tubuh.

2. Terlalu banyak daging olahan dan daging merah

ilustrasi daging sapi (pexels.com/Gonzalo Guzman)
ilustrasi daging sapi (pexels.com/Gonzalo Guzman)

Sering makan sosis, daging asap, atau daging merah berlebihan membuat tubuh terpapar lemak jenuh, nitrat, dan zat kimia hasil pemrosesan maupun pemanggangan. Ada hubungan antara konsumsi daging olahan dengan risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, diabetes, kanker usus, bahkan infeksi saluran pernapasan seperti pneumonia. Kandungan zat tertentu dalam daging ini juga bisa memicu peradangan di dalam tubuh.

Selain itu, daging olahan dapat merusak keseimbangan bakteri usus, meningkatkan stres oksidatif, dan membuat biomarker peradangan naik. Kondisi ini membuat daya tahan tubuh lebih lemah saat menghadapi virus atau bakteri. Mengurangi daging olahan dan lebih sering menggantinya dengan sumber protein lain seperti ikan, ayam tanpa kulit, atau kacang-kacangan bisa membantu tubuh tetap kuat dan jarang sakit.

3. Kekurangan vitamin dan mineral

ilustrasi diet (pexels.com/Jill Wellington
ilustrasi diet (pexels.com/Jill Wellington

Banyak orang makan cukup kalori, tapi ternyata kurang vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, vitamin D, zat besi, seng, dan vitamin B. Kekurangan ini sering disebut “hidden hunger” karena tidak selalu terlihat dari luar, tapi diam-diam melemahkan sistem imun. Tubuh jadi kesulitan memproduksi sel imun, memperbaiki jaringan, atau melawan kuman dengan baik.

Akibatnya, orang yang kekurangan nutrisi lebih mudah terkena infeksi saluran pernapasan atau pencernaan, gampang lelah, dan pemulihannya lebih lama. Pasien dengan asupan vitamin dan mineral rendah cenderung punya risiko lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit. Memperbanyak makanan bergizi seperti sayur, buah, ikan, kacang, dan biji-bijian adalah cara paling sederhana untuk mencegah masalah ini.

4. Terlalu banyak makanan ultra-proses

ilustrasi mie instan (unsplash.com/Miles Burke)
ilustrasi mie instan (unsplash.com/Miles Burke)

Makanan ultra-proses biasanya tinggi gula, garam, lemak tidak sehat, serta mengandung pengawet dan pewarna buatan. Isinya miskin serat dan vitamin, sehingga lama-kelamaan membuat pencernaan tidak seimbang. Kebiasaan makan jenis ini bisa merusak lapisan usus, mengubah mikrobiota, dan memicu peradangan dalam tubuh.

Dalam jangka panjang, pola makan ini berhubungan dengan obesitas, penyakit jantung, sindrom metabolik, dan daya tahan tubuh yang semakin lemah. Orang yang lebih sering mengonsumsi makanan ultra-proses bahkan dilaporkan punya risiko lebih tinggi terkena penyakit kronis dan berumur lebih pendek. Mengurangi makanan kemasan dan menggantinya dengan makanan segar jauh lebih baik untuk menjaga kekuatan tubuh.

5. Rendah protein atau makronutrien tidak seimbang

ilustrasi diet (pexels.com/Jenna Hamra)
ilustrasi diet (pexels.com/Jenna Hamra)

Protein adalah bahan baku penting untuk membuat antibodi, sel imun, dan enzim. Kalau asupan protein terlalu rendah atau tidak seimbang dengan karbohidrat dan lemak, tubuh jadi kurang mampu melawan infeksi. Pola makan tinggi lemak jenuh atau trans juga bisa memperburuk kondisi karena memicu peradangan yang membuat sistem imun makin lemah.

Selain itu, kebiasaan sering melewatkan makan atau diet ekstrem tanpa perhitungan bisa membuat tubuh membongkar cadangan otot sebagai sumber energi. Kondisi ini semakin menurunkan kekebalan, terutama pada orang yang menua atau mengalami kekurangan gizi. Memastikan tubuh mendapat protein cukup dari ikan, ayam, telur, tahu, atau tempe, ditambah lemak sehat dari alpukat dan ikan laut, bisa membuat daya tahan tubuh tetap terjaga.

Lima pola makan di atas bisa membuat tubuh lebih mudah sakit, mulai dari flu biasa sampai penyakit serius. Kabar baiknya, sedikit perubahan saja sudah bisa memberi hasil besar. Cobalah mulai dengan mengurangi makanan manis, memperbanyak sayur dan buah, memilih protein sehat, serta membatasi makanan kemasan. Semakin cepat kita memperbaiki pola makan, semakin besar peluang tubuh tetap sehat dan jarang sakit.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest Food Jawa Tengah

See More

5 Pola Makan yang Membuat Kamu Mudah Sakit, Waspada!

29 Sep 2025, 11:00 WIBFood