Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Menarik Cecak Bunglon, Populasinya di Hutan Melimpah!

Cecak bunglon (inaturalist.org/sylvanc)
Intinya sih...
  • Cecak bunglon adalah reptil unik dari Australia yang tidak bisa merubah warna, namun mampu berkamuflase dengan tubuh kecil dan warna cokelat serta putih.
  • Populasi cecak bunglon sangat melimpah dan stabil, bahkan masuk kategori risiko rendah menurut IUCN Red List.
  • Cecak bunglon hanya ditemukan di wilayah timur laut Australia, khususnya di hutan hujan Queensland, dengan habitat yang dilindungi oleh pemerintah.

Australia tak pernah lelah mengejutkan kita dengan hewan-hewan unik nan eksotis yang ada di daerahnya. Semua hewan ada di sana entah itu mamalia berkantung, buaya raksasa, burung berwarna warni, sampai kadal yang pintar berkamuflase. Salah satu hewan unik dari australia adalah cecak bunglon atau Carphodactylus laevis. Namanya tersebut disematkan karena cecak ini sangat pandai berkamuflase di pohon dan tanaman.

Namun berbeda dengan bunglon yang bisa merubah warna ternyata cecak ini tidak bisa melakukan hal tersebut. Untuk berkamuflase reptil ini mengandalkan tubuhnya yang kecil serta warna cokelat dan putih di sekujur badannya. Dengan hal tersebut ia dengan mudah dapat kabur dari predator dan menyergap mangsa. Populasinya juga sangat melimpah, bahkan ia hampir tidak punya ancaman yang berarti. Untuk mengenal hewan ini lebih dalam kita akan mengulik beberapa fakta menariknya di artikel ini!

1. Cecak bunglon punya tubuh sepanjang 13 cm

Cecak bunglon (inaturalist.org/pchunchiu)

Dilansir Gekkota, cecak bunglon punya ukuran yang tidak terlalu besar dengan panjang maksimal sekitar 13 cm. Perawakannya sendiri tidak berbeda jauh dari cecak atau tokek jenis lain. Badan yang langsing dan memipih, kaki yang panjang namun kuat, jari yang bisa menempel di permukaan miring, dan mata yang bulat dan besar dapat kamu lihat di tubuh hewan ini. Tentunya hal ini tidak mengherankan mengingat habitatnya juga serupa dengan spesies cecak lain.

2. Populasinya sangat banyak dan tidak memiliki ancaman berarti

Cecak bunglon (inaturalist.org/scott676)

Layaknya cecak atau tokek yang kerap berkeliaran di rumah dan kebun, cecak bunglon juga punya populasi yang sangat melimpah. Saking melimpahnya tidak ada yang tahu pasti ada berapa individu dewasa yang hidup di alam liar. Yang jelas IUCN Red List memasukan reptil ini ke kategori least concern atau risiko rendah. Populasi juga stabil dan tidak ada ancaman berarti yang memungkinkan populasinya menurun.

Namun para ahli berpendapat kalau ada satu hal yang kemungkinan bisa membuat populasi cecak bunglon menurun. Hal tersebut adalah perubahan iklim dalam skala besar, dengan adanya perubahan iklim habitat alaminya bisa rusak sehingga memengaruhi populasi cecak bunglon. Tapi itu merupakan masalah jangka panjang yang tidak bisa diprediksi dan tidak ada yang tahu kapan akan terjadi.

3. Merupakan hewan endemik Australia

Cecak bunglon (inaturalist.org/fredleg)

Populasi hewan ini memang sangat melimpah, namun nyatanya ia punya wilayah penyebaran yang sempit, lho. Dilansir GBIF, cecak yang jago memanjat ini hanya bisa ditemukan di sebagian wilayah timur laut Australia. Lebih spesifiknya lagi ia hanya menghuni beberapa hutan di negara bagian Queensland. Tapi tenang saja, wilayah yang dihuni oleh cecak bunglon merupakan wilayah yang dilindungi oleh pemerintah sehingga tidak ada orang yang berani untuk memburunya dengan sembarangan.

4. Tubuh berwarna cokelat dan putihnya sangat efektif untuk berkamuflasme

Cecak bunglon (inaturalist.org/nickvolpe)

Laman iNaturalist menjelaskan kalau reptil ini menghuni hutan hujan dengan ketinggian 400 sampai 1,400 meter di atas permukaan laut. Ia cukup sering ditemukan menempel di batang pohon, ranting pohon, atau dedaunan. Terkadang kadal ini juga turun ke tanah, bersembunyi di sekitar daun kering, atau menempel di bebatuan. Saat merasa terancam atau terganggu barulah ia akan dengan cepat bersembunyi ke sela-sela batu atau masuk ke lubang.

Tentunya untuk bisa hidup di daerah seperti itu cecak bunglon perlu mengembangkan adaptasi khusus. Ia punya tubuh yang kecil, sedikit memipih, ekor yang pipih, kepala yang lonjong, tubuh berwarna cokelat, dan beberapa corak putih dan hitam di sekujur tubuh. Karena bentuk tubuh dan warnanya itulah hewan ini mendapat nama cecak bunglon. Ia memang tidak bisa merubah warna namun kamuflasenya sangat hebat sampai-sampai sulit ditemui dan seakan-seakan bisa menyatu dengan daun atau pohon layaknya bunglon.

5. Cecak bunglon merupakan insektivor yang suka memakan jangkrik

Cecak bunglon (inaturalist.org/sylvanc)

Makanan cecak bunglon tidak jauh berbeda dari spesies cecak lain, yaitu serangga seperti jangkrik, terang Livefoods Unlimited. Ia juga bisa memakan invertebrata lain seperti belalang, lalat, semut, rayap, kupu-kupu, kumbang, sampai laba-laba. Dengan gerakannya yang gesit dan kemampuan kamuflasenya dengan mudah hewan ini mampu menangkap mangsa-mangsanya.

Cecak bunglon juga termasuk hewan nokturnal yang beraktivitas di malam hari yang mana pada siang hari ia lebih sering tidur di sela-sela batu atau di dalam lubang. Ketika malam menjelang barulah hewan ini akan aktif dan sesegara mungkin pergi mencari mangsa. Tentunya mangsa dari cecak bunglon juga sangat aktif dan melimpah di malam hari sehingga ia tak akan kekurangan makanan di hutan.

Nama cecak bunglon yang disematkan pada kadal ini tak semata-semata membuatnya bisa berubah warna. Justru tubuhnya yang berwarna cokelat dan perawakannya yang rampinglah yang membuat kadal ini bisa berkamuflase dengan sempurna seperti bunglon. Kamuflase tersebut digunakan untuk berburu dan bersembunyi dari predator. Tapi sepertinya reptil ini tak perlu khawatir akan kepunahan mengingat populasinya yang melimpah dan habitatnya yang merupakan area yang dilindungi pemerintah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us