5 Spesies Ular Viper yang Ada di Pulau Jawa, Menghuni Berbagai Habitat

- Pulau Jawa memiliki banyak area hijau yang terjaga, di mana ular viper bisa hidup dengan damai.
- Di Pulau Jawa, terdapat lima spesies ular viper yang bisa ditemukan, seperti bandotan pohon dan viper timur.
- Ular viper di Pulau Jawa termasuk berbahaya dan mematikan, seperti ular gibug dan bandotan puspa.
Pulau Jawa terkadang kurang disorot karena dianggap overpopulasi dan tidak memiliki area hijau yang luas. Hal tersebut memang benar jika dibandingkan dengan pulau lain seperti Pulau Papua, Kalimantan, Sumatra, atau Sulawesi. Namun sebenarnya Pulau Jawa masih punya banyak area hijau yang terjaga, lho. Di area-area hijau tersebut berbagai jenis hewan seperti ular juga bisa hidup dengan damai.
Ular viper jadi salah satu spesies ular yang cukup umum ditemukan di Pulau Jawa. Mereka bisa menghuni pegunungan, hutan, kebun, rerumputan, sawah, taman, sampai area pemukiman. Bisa mematikan yang dimiliki ular ini juga berbahaya dan karena hal itu harus dihindari oleh manusia. Nah, supaya kamu bisa mengenali ular viper maka kali ini kita akan membahas lima spesies ular viper yang bisa ditemukan di Pulau Jawa.
1. Bandotan pohon

Craspedocephalus puniceus atau ular bandotan pohon jadi salah satu ular viper yang bisa ditemukan di hutan-hutan Pulau Jawa, jelas The Reptile Database. Ular berbisa tinggi ini mudah dikenali dari tubuhnya yang berwarna cokelat, hitam, jingga, sampai kemerahan. Warna-warna tersebut juga berguna karena membantu ular sepanjang 1 meter ini untuk berkamuflase di pohon dan bebatuan.
Secara umum ia sangat mudah ditemukan di dataran tinggi dan pegunungan serta sering terlihat di wilayah lembab dan pepohonan. Katak, kadal, mamalia, dan burung jadi makanan utamanya dan dengan bisa yang kuat bandotan pohon sanggup melumpuhkan mangsanya dalam sekali gigitan. Sayangnya penyebaran yang sempit membuat ular ini belum terlalu dikenal. Penelitian mengenai bandotan pohon juga tergolong minim sehingga belum banyak informasi mengenai hewan ini.
2. Viper timur

Dilansir iNaturalist, Trimeresurus insularis atau viper timur hanya bisa ditemukan di beberapa daerah, yaitu Pulau Jawa, Bali, wilayah Nusa Tenggara, dan Timur Leste. Sebagai ular arboreal ia kerap ditemukan di pepohonan, rerumputan, hutan, kebun, dan taman. Bahkan dalam beberapa kesempatan ular ini juga terlihat di pemukiman sampai perkotaan. Habitatnya sendiri mencakup beberapa daerah, mulai dari daerah pesisir sampai dataran tinggi yang punya ketinggian mencapai 1,200 meter di atas permukaan laut.
Salah satu hal paling menonjol dari ular ini adalah variasi warnanya yang mana ia punya tiga morph yang paling umum ditemui. Moprh atau warna paling umum adalah warna hijau, kemudian ada juga morph warna kuning, dan terakhir ada morph warna biru yang terbilang cukup langka. Karena warnanya yang memukau viper timur digemari banyak pencinta ular dan ia cukup populer sebagi hewan peliharaan.
3. Viper hijau ekor merah

Viper hijau ekor merah atau Trimeresurus albolabris memang sangat mirip dengan viper timur. Hal ini tidak mengherankan mengingat keduanya berasal dari genus yang sama, yaitu genus Trimeresurus. Namun jika viper timur hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara maka penyebaran viper hijau ekor merah jauh lebih luas. Penyebaran ular ini mencakup beberapa negara, seperti Nepal, India, Bangladesh, Myanmar, Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Tiongkok, dan Indonesia, jelas Thai National Parks.
Pepohonan, hutan, dan kebun jadi tempat favoritnya yang mana hal ini menandakan kalau viper hijau ekor merah merupakan hewan arboreal. Dengan tubuh hijaunya ia bisa dengan mudah berkamuflase di dedaunan dalam upaya bersembunyi dari predator dan mengendap-endap saat mendekati mangsa. Mangsanya sendiri terdiri dari beberapa hewan, seperti kadal, tikus, burung, sampai katak. Bisa hemotoksinnya yang mematikan juga bisa membunuh mangsa dalam waktu singkat.
4. Ular gibug

Kalau kamu sering mendengar nama ular gibug, ular tanah, atau ranjau darat maka ketiga nama tersebut merujuk ke satu spesies ular, yaitu Calloselasma rhodostoma. Reputasi ular ini sudah mendunia karena kemampuan kamuflasenya yang luar biasa dan serangan mendadaknya yang sulit diprediksi. Laman Songkhla Zoo sendiri menjelaskan kalau ular berwarna cokelat ini termasuk ular terestrial yang sering ditemukan di hutan, daerah berbatu, dan dedaunan kering.
Ia jadi salah satu ular paling berbahaya, namun bukan karena bisanya yang sangat mematikan namun karena banyaknya kasus gigitan yang disebabkan oleh ular ini. Di beberapa negara seperi Malaysia, Indonesia, dan Thailand ular ini jadi tersangka atas ribuan kasus gigitan setiap tahunnya. Bisa hemotoksin yang ia miliki akan menyerang pembuluh darah dan jika tidak ditangani dengan serius bisa menyebabkan pembengkakan, kerusakan jaringan, pembusukan, sampai kematian.
5. Bandotan puspa

Ular viper terakhir yang bisa ditemukan di Pulau Jawa adalah Daboia siamensis atau bandotan puspa. Sama seperti ular gibug, bandotan puspa juga merupakan hewan terestrial dan sering terlihat di hutan, area terbuka, dan area yang kering, jelas Snakes of Taiwan. Ular ini juga mudah dikenali dari perawakannya yang gemuk, warna cokelatnya, dan corak tutul yang menyebar di seluruh tubuh. Jika berbicara ukuran ular ini tidak terlalu besar karena panjang maksimalnya hanya sekitar 1,2 meter.
Namun dibalik ukuran kecilnya ternyata ia jadi salah satu ular viper paling berbahaya di Pulau Jawa, lho. Gigitannya sangat mematikan dan sanggup membunuh manusia dewasa dalam waktu singkat. Hal ini juga diperparah karena anti bisa ular ini belum tersedia di Indonesia yang akhirnya membuat korban tewas akibat gigitan ular ini terus berjatuhan. Jika rumahmu dihuni oleh banyak tikus kamu harus hati-hati karena tikus jadi makanan utama bandotan puspa.
Kelihatannya Pulau Jawa memang sudah overpopulasi dan tidak memiliki lahan hijau yang luas. Namun jangan salah, jika kamu melihat lebih dekat nyatanya lahan hijau di Pulau Jawa masih cukup banyak, lho. Bahkan saking banyaknya berbagai ular viper yang berbahaya bisa hidup dengan tenang di Pulau Jawa. Karena itu kamu harus waspada akan kehadiran ular viper seperti viper hijau ekor merah, viper timur, ular gibug, bandotan pohon, dan bandotan puspa.