Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Sebab Menjadi Nyamuk dalam Kencan, Naksir Kamu atau Pacar?

ilustrasi bertiga (pexels.com/Ver vaeck)
ilustrasi bertiga (pexels.com/Ver vaeck)
Intinya sih...
  • Kencan terganggu oleh orang ketiga yang ikut tanpa izin
  • Penyebabnya adalah hubungan yang terlalu dekat dan kurangnya komunikasi jelas
  • Solusinya adalah memberitahu dengan jelas dan menemukan teman baru untuk orang tersebut
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kencan berantakan bukan karena kamu atau pasangan telat datang. Penyebabnya justru orang ketiga, yaitu kawan atau saudara kalian yang gak membiarkan dirimu dan pasangan berduaan saja. Dia ikut ke mana pun kalian pergi. Bahkan berdiri atau duduknya saja begitu dekat dengan kalian.

Dirimu serta pasangan menjadi tidak bisa berpura-pura menganggapnya gak ada. Kalian hendak membicarakan apa pun rasanya tak bebas. Ada dirinya yang ikut mendengarkan bahkan tanpa ragu menimbrung. Lama-kelamaan kamu atau pasangan justru lebih banyak mengobrol dengannya. Ini tentu mengesalkan buat kalian.

Masih mending bila kalian bisa berkencan hampir setiap hari. Sesekali kencanmu diikuti orang lain, toh besok-besok kalian masih dapat berduaan. Sedang bila kamu dan pasangan jarang bertemu, keberadaan nyamuk bisa menguras kesabaran kalian. Apakah dia tidak malu mengganggu sepasang kekasih yang sedang berkencan? Berikut ulasan penyebabnya serta cara biar kencan selanjutnya bebas gangguan.

1. Berpikir kalian tidak keberatan dengan keberadaannya

ilustrasi tiga orang (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi tiga orang (pexels.com/cottonbro studio)

Hubunganmu atau pasangan dengannya sepertinya sudah sangat dekat. Dia menjadi berpikir kehadirannya tidak mungkin bikin kalian merasa terganggu. Selama ini sikapmu atau pasangan padanya juga amat baik. Ia tak melihat tanda-tanda keberatan kalian ketika mengikutimu berkencan.

Coba ingat-ingat, apakah kalian pernah sekali saja mengajaknya saat hendak berkencan? Atau, ketika ia bertanya boleh gabung atau gak, kalian mempersilakannya bahkan menunjukkan rasa senang. Seharusnya memang hal ini tak lantas dijadikan kebiasaan olehnya.

Akan tetapi, tipe orang yang kurang peka jika tidak dilarang secara langsung menjadi gak kunjung paham tentang etika. Biar ia tak mengikutimu di kencan berikutnya, katakan bahwa dirimu akan pergi berdua saja dengan pacar atau gebetan. Tekankan pada kata 'berdua saja'. Bila dia tetap tak peka dan bertanya boleh ikut atau tidak, jawab saja gak boleh.

2. Gak punya teman dekat selain kamu

ilustrasi bertiga (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi bertiga (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Kamu perlu mendorong dan membantunya buat memperoleh teman-teman baru yang tidak kalah seru darimu. Mungkin ia terlalu pemalu dan tertutup untuk melakukannya sendiri. Tentu dirimu gak bisa asal memperkenalkannya dengan sebanyak mungkin orang. 

Kalau tipe mereka tak sesuai dengan harapan kawanmu, nanti dia justru tidak mau lagi dicarikan teman baru dan makin lengket padamu. Pilihkan kenalan baru yang punya kemiripan sifat denganmu. Ini memperbesar peluang kecocokannya dengan kawanmu. Cari tahu juga apa yang membuat dia nyaman selama berteman denganmu.

Misalnya, ia senang berkawan denganmu karena sifatmu yang sabar dan lebih dewasa. Calon kawan barunya juga mesti mempunyai dua sifat tersebut. Walaupun kamu sendiri bisa cepat akrab dengan siapa saja, temanmu mungkin gak begitu. Semua orang yang baik menurutmu belum tentu salah satunya terasa cocok untuk menjadi kawannya juga.

3. Dia suka pada salah satu dari kalian

ilustrasi bertiga (pexels.com/Gustavo Fring)
ilustrasi bertiga (pexels.com/Gustavo Fring)

Usahanya yang gigih untuk terus ikut dalam kencan kalian patut diwaspadai. Ada kemungkinan ia diam-diam jatuh cinta pada salah satu dari kalian. Kalau dia temanmu yang lawan jenis, boleh jadi selama ini sudah memendam perasaan padamu. Atau, kalian sesama cowok atau cewek.

Dapat saja ia menaksir pasanganmu. Upayanya buat selalu menjadi orang ketiga dalam kebersamaan kalian merupakan tanda kecemburuan. Juga biar dia selalu tahu hubunganmu dengannya sudah sejauh mana. Kamu mesti amat berhati-hati dengan kehadirannya.

Sebab tentu ia tidak akan selamanya cuma diam serta memantau kebersamaan kalian. Seiring pengetahuannya tentang hubungan kalian, dia bakal merencanakan tindakan berikutnya. Intinya, ia akan berusaha menggagalkan jalinan asmara kalian. Supaya dia sendiri punya peluang buat mendapatkan cintamu atau pasanganmu.

4. Tidak tahu kalian sedang PDKT bahkan sudah jadian

ilustrasi di bioskop (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi di bioskop (pexels.com/cottonbro studio)

Untukmu yang bersikap malu-malu seputar asmara, risiko diikuti teman atau saudara ketika berkencan menjadi lebih besar. Lebih-lebih pasanganmu pun sama saja. Dia gak terlihat lebih agresif atau mesra padamu. Kalian hanya seperti kawan biasa yang janjian buat makan atau jalan bareng.

Wajar apabila beberapa orang tidak mengira ada hubungan spesial di antara kalian. Nyamuk dalam kencan kalian malah bisa lebih dari satu. Ini bakal terus  terulang selama tak satu pun dari kalian memberitahukan hubungan yang sesungguhnya. Solusinya, kalian mesti mengumumkan hubungan tersebut.

Kamu barangkali baru melakukan pendekatan dan takut gagal jadian bila diberitahukan ke orang-orang. Namun, ketakutan seperti itu sebenarnya tidak beralasan. Justru lebih banyak orang yang tahu bisa kasih dukungan untuk hubungan kalian. Minimal, tidak ada lagi nyamuk yang mengganggu kencan-kencanmu dengan seseorang. Kalian mempunyai lebih banyak kebersamaan yang berkualitas. 

5. Mencegah kalian berbuat di luar kepantasan

ilustrasi di bioskop (pexels.com/Tima Miroshnichenko)
ilustrasi di bioskop (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Teman atau saudara dengan nilai kesopanan yang tinggi sering kali mencemaskan hubungan sepasang lawan jenis. Apalagi kamu atau teman kencanmu masih bagian dari orang terdekatnya. Ia tak mau kalian pergi berdua saja tanpa pengawasan. Bukannya dia meremehkan standar moralmu dan pasangan.

Akan tetapi, godaan bagi sepasang kekasih yang lagi dimabuk cinta memang besar sekali. Kalian pergi bareng 1 atau 2 jam saja bisa berujung pada hubungan yang seharusnya belum boleh terjadi. Sekalipun kalian telah sama-sama dewasa, dia merasa punya tanggung jawab lebih buat menjaga kalian.

Bukan sekadar supaya kebersamaan kalian awet. Namun, terpenting adalah kalian berpacaran secara sehat. Jangan sampai dirimu serta pasangan kelak menyesali hubungan yang terlampau jauh dan tak mampu mempertanggungjawabkannya. Meski keberadaannya terasa menganggu, sebetulnya niatnya baik sekali. Hanya caranya yang bikin risi.

6. Disuruh oleh orang lain

ilustrasi bertiga (pexels.com/Ron Lach)
ilustrasi bertiga (pexels.com/Ron Lach)

Memang ada orang yang merasa senang-senang saja mengikuti kencan sepasang kekasih. Akan tetapi, kebanyakan orang dewasa tentu tahu ini gak seharusnya dilakukan. Bahkan mereka juga tidak nyaman dekat denganmu yang sedang bersama pacar atau gebetan. Kecuali, kebetulan kalian semua berteman dan situasinya di kampus atau kantor.

Maka tak menutup kemungkinan seseorang terpaksa menjadi nyamuk dalam kencan kalian. Ia cuma disuruh oleh orang lain dan gak berkuasa buat menolaknya. Contohnya, saudara diminta oleh orangtuamu. Kalau seperti ini, dirimu jangan langsung memarahinya yang mau saja menuruti perintah itu.

Bagaimanapun juga, saudara tentu tidak enak buat menolak permintaan orangtuamu. Selisih usia keduanya begitu jauh. Di masyarakat umumnya anak muda diwajibkan buat patuh pada orang yang lebih tua. Baik dia saudara kandungmu atau sepupu, kamu mesti memahami posisinya. Kalau kamu mau mengajukan protes mending langsung ke orangtua.

Kebanyakan pasangan ingin kencan hanya melibatkan mereka berdua. Namun, beberapa orang yang pemalu lebih suka kehadiran orang ketiga supaya suasana tidak canggung. Apabila kamu ingin kencan kalian tidak terganggu oleh siapa pun, sampaikan rasa keberatanmu ketika ada orang yang hendak ikut. Kecil kemungkinan seseorang masih berkeras mengikuti jika sudah ditolak.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Marliana Kuswanti
EditorMarliana Kuswanti
Follow Us